Sekolah Pribadi Depok sebut tudingan keterkaitan Gulen adalah fitnah
Merdeka.com - Pihak Yayasan Yenbu Indonesia yang menaungi Sekolah Pribadi akhirnya angkat bicara soal isu yang mengaitkan dengan gerakan Fethulla Gulen. Dengan tegas, yayasan membantah bahwa Sekolah Pribadi ada kaitannya dengan gejolak yang terjadi di Turki.
"Rilis yang dikeluarkan KBRT berisi tudingan tidak berdasar dan sangat tidak beretika dengan menyebut langsung nama-nama sekolah kami," kata juru bicara Yayasan Yenbu Indonesia, Ari Rosandi, Jumat (29/7).
Ari menjelaskan, dengan menyebut nama-nama sekolah secara umum dan mengaitkannya dengan jaringan terorisme seperti yang disebutkan dalam rilis KBRT, hal itu dianggap sebagai fitnah yang sangat keji. Dia menilai, fitnah tersebut jauh dari norma hukum serta etika dan dapat merusak citra sekolah-sekolah.
-
Siapa yang mengkritik pernyataan Kartika Putri? Pernyataan kontroversialnya tentang mengaji menyebabkan dia menjadi sasaran cibiran netizen.
-
Apa pernyataan kontroversial Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika Putri menjadi viral karena mengusulkan ide adanya adu mengaji antara calon presiden (capres).
-
Siapa yang mengkritik Kartika Putri? Kartika dan Habib Usman langsung mendapat kritik pedas dari netizen yang menyatakan mereka terlalu banyak mengeluarkan komentar tidak pantas saat sedang beribadah.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Apa dampak KDRT bagi anak? Anak-anak yang terpapar kekerasan juga berisiko mengalami gangguan mental yang serius di kemudian hari.
-
Bagaimana KDRT merusak perempuan? Perempuan yang mengalami kekerasan sering kali menghadapi dampak yang merusak tidak hanya pada kesehatan fisik mereka tetapi juga pada harga diri dan kemandirian mereka.
"Untuk menjaga nama baik sekolah-sekolah kami maka kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terukur terhadap KBRT, sesuai hukum, norma dan etika yang berlaku," tegasnya.
Lebih lanjut diungkapkan, tidak pantas kalau Turki ikut campur urusan dalam negeri Indonesia. Terlebih sampai menuding bahwa sekolahnya terkait dengan kudeta Turki.
"Indonesia adalah negara yang sangat demokratis dan memiliki kedaulatan sendiri serta selalu menjadikan hukum sebagai landasan utamanya. Tidak sepantasnya Negara Turki melalui perwakilannya di Indonesia mencampuri urusan yang bukan kewenangannya dengan menuding tanpa dasar kepada sekolah-sekolah kami seperti yang ditulis dalam Rilis tersebut," jelasnya.
Dia menambahkan, sebagai lembaga pendidikan yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lembaganya memiliki kebebasan untuk melakukan kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dengan lembaga manapun di seluruh dunia. Termasuk lembaga-lembaga dari Turki.
Ari mengaku, yayasan-Yayasan tersebut pernah menjalin kerja sama selama kurang lebih 20 tahun dengan Pasiad, sebuah lembaga swadaya swasta dari Turki dan kerja sama tersebut juga diketahui dan mendapatkan rekomendasi resmi dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai akhirnya kerjasama ini selesai terhitung mulai tanggal 1 November 2015.
Namun dengan berakhirnya kerjasama tersebut, kata dia, maka sudah tidak ada lagi hubungan secara kelembagaan dengan lembaga Pasiad dari Turki. Selama bekerjasama dengan Pasiad, sekolah-sekolah beberapa kali mendapatkan kunjungan kehormatan dari para petinggi dari Pemerintah Turki beberapa tahun lalu.
"Meskipun sekolah-sekolah kami bukan lembaga pendidikan milik negara atau masyarakat Turki. Sebagai contoh, kunjungan Perdana Menteri Turki waktu itu, Yang Mulia Recep Tayip Erdoğan ke Banda Aceh yang bertatap muka langsung dengan guru-guru serta siswa-siswa kami setelah kejadian bencana tsunami melanda Aceh pada tahun 2005," terang Ari.
"Kunjungan kehormatan Presiden Turki, Yang Mulia Abdullah Gül pada tahun 2011 ke Sekolah Kharisma Bangsa dan kunjungan kehormatan Yang Mulia Wakil Perdana Menteri Turki, Yang Mulia Bülent Arınç pada tanggal 10 Desember 2011 juga ke Sekolah Kharisma Bangsa. Dengan adanya kunjungan-kunjungan kehormatan tersebut kami yakini bahwa kerjasama dengan Pasiad sebelumnya telah memberikan kontribusi terhadap hubungan baik Indonesia dan Turki," pungkasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rocky Gerung dilaporkan oleh Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) ke Polda Metro Jaya
Baca Selengkapnyaperistiwa bermula ketika Rocky Gerung menghadiri konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB). Di acara itu pernyataan Rocky dianggap hoaks dan hasutan.
Baca SelengkapnyaUcapan dari Rocky dituding dapat mengamputasi kepercayaan publik terhadap Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih.
Baca SelengkapnyaRocky mengatakan profesor ekonomi dari Universitas Indonesia itu merupakan cara berpikir dungu.
Baca SelengkapnyaDia menilai penetapan dirinya sebagai tersangka menyalahi aturan. Sebab apa yang diucapkannya dalam rangka membela kliennya, Rina Lauwy.
Baca SelengkapnyaUcapan Rocky Gerung menurut dia, presiden ditempatkan bukan sebagai kepala negara dan pemerintahan yang dikritik berdasarkan kebijakannya.
Baca SelengkapnyaDPW Bali juga tak sepakat pernyataan Lukman Edy yang menyebut PKB telah meninggalkan ajaran Gus Dur dan kehilangan ruh perjuangan di bawah kepimpinan Cak Imin.
Baca Selengkapnyaaporan pertama dilayangkan Relawan Indonesia Bersatu dan teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 31 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPermintaan diskusi yang dilakukan mahasiswa UNS, menurut Gibran salah alamat. Sebab ranah pendidikan ada di bawah Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung dilaporkan ke polisi buntut ucapannya Gibran Rakabuming Raka saat menjadi Wali Kota Solo sering diberi setoran uang dari menteri setiap akhir pekan
Baca SelengkapnyaKPK meminta agar Rocky Gerung bisa melaporkan apa yang diketahuinya.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dijadwalkan diperiksa pada Selasa (19/11) besok.
Baca Selengkapnya