Sekolah Pribadi tegaskan sudah putus kontrak dengan lembaga Turki
Merdeka.com - Sekolah Pribadi di Kota Depok, Jawa Barat, menegaskan telah menghentikan kerja sama dengan Pasiad sejak tahun 2015. Maka itu, otomatis Sekolah Pribadi tidak lagi menjalin kerja sama.
Juru bicara Yayasan Yenbu Indonesia, Ari Rosandi mengatakan, Pasiad merupakan sebuah lembaga swadaya swasta dari Turki. Lembaga ini memberikan donasinya pada lembaga pendidikan di Indonesia salah satunya Sekolah Pribadi.
Kerja sama dengan Pasiad, kata Ari, juga diketahui pemerintah. Bahkan mendapatkan rekomendasi resmi dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Namun, kerjasama tersebut berhenti pada 1 November 2015.
-
Bagaimana bentuk simple past tense pada kata kerja reguler? Kata kerja kalimat past tense dengan akhiran -ed untuk regular verbs atau menggunakan bentuk kata kerja kedua (V2) untuk irregular verbs.
-
Bagaimana cara kerja di mana saja? Semua pekerjaan dalam daftar menawarkan peluang jarak jauh penuh waktu atau paruh waktu, tidak memiliki batasan lokasi dan tidak memerlukan waktu di kantor.
-
Siapa Polwan yang meraih prestasi di Turki? Sosok Briptu Tiara Nissa menjadi salah satu dari 5 lulusan terbaik pendidikan S2 nontesis di Turki.
-
Apa yang dilakukan Komaruddin? Komaruddin memulai aksi jalan kaki sejak 5 Agustus lalu, dan direncanakan selesai pada 26 Agustus mendatang.
-
Apa yang dilakukan pekerja bandara Turki pada pesawat Israel? Para Pekerja Bandara di Turki Menolak MengisiBahan Bakar ke Pesawat Israel yang Mendarat Darurat Ini disebabkan perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
-
Bagaimana Briptu Tiara berpidato di Turki? Berpidato bahasa Turki Mengagumkan, Tiara berpidato dalam bahasa Turki.
"Dengan berakhirnya kerja sama tersebut maka sudah tidak ada lagi hubungan secara kelembagaan dengan lembaga Pasiad dari Turki," tegas Ari, Jumat (29/7).
Kerja sama yang dilakukan dengan Pasiad, bersifat normatif. Menurut dia, tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. "Ada pemberian beasiswa dan pelatihan guru," ungkapnya.
Maka dari itu, Ari menegaskan pihaknya tidak ada kaitannya sama sekali dengan Pemerintahan Turki setelah tahun 2015. Terlebih soal tudingan yang menyebutkan sekolahnya sebagai salah satu yang terkait dengan gerakan Fethulla Gullen.
"Kami kecewa. Kami ini lembaga pendidikan, tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di Turki saat ini. Dan kami tidak dalam koridor menanggapi hal tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Turki mendesak pemerintah Indonesia menutup sekolah-sekolah swasta didanai yayasan binaan Fethullah Gulen, ulama diklaim sebagai dalang kudeta militer. Sekolah-sekolah itu tersebar di enam provinsi, semua berformat asrama memakai pengantar dwibahasa serta menyediakan beasiswa.
Dalam keterangan pers dilansir dari situs resmi kedutaan, Kamis (28/7), pemerintah Turki menyebut sekolah Kharisma Bangsa, Pribadi Bilingual School, hingga Sekolah Kesatuan Bangsa menginduk pada Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD). Jika dirunut lagi, induk yayasan ini dikelola oleh jaringan Hizmet binaan Gulen. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSaudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan keberpihakannya kepada lembaga pendidikan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSatgas PPKS UI menilai Rektor dan pimpinan UI yang disebut tidak mendukung tugas mereka.
Baca SelengkapnyaPer Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.
Baca Selengkapnya