Sektor Pertanian Unggul Saat Pandemi, Jokowi Minta Pendampingan Petani Diperkuat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo(Jokowi) meminta kepada menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk memperkuat pendampingan bagi petani. Sebab dalam pengamatannya, sektor pertanian jadi unggulan di tengah pandemi Covid-19.
"Saya minta kepada para menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk memperkuat pendampingan bagi petani. Manfaatkan teknologi termasuk platform digital untuk meningkatkan produktivitas petani dan memotong panjangnya mata rantai pemasaran UMKM pangan," kata Jokowi.
Hal itu dia sampaikan saat memberikan arahan Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021 dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (25/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Bagaimana Jokowi harap ekonomi Pohuwato berkembang? 'Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,' ucap Jokowi.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
Dia merinci, pada kuartal I 2021 sektor pertanian mampu tumbuh positif yaitu 2,95 persen dan di kuartal ke II juga alami pertumbuhan positif 0,38 persen.
"Saya yakin di kuartal ketiga masih bisa tumbuh lebih baik lagi. Karena potensi pasar tetap masih sangat besar baik di dalam negeri maupun ekspor ke luar," katanya.
Jokowi membeberkan pada semester I 2021 periode Januari-Juni 2021, ekspor sektor pertanian mencapai Rp282 triliun atau USD1,95 miliar atau 4,05 persen. Sementara itu sebelumnya pada 2020 mencapai Rp247 Triliun atau 1,71 M USD.
"Masih banyak potensi komoditas ekspor yang terus kita kembangkan. Misalnya minggu kemarin, saya melihat yang namanya porang yang bisa komoditas baru untuk nilai tambah bagi para petani, juga ada komoditas lain seperti sarang burung walet, edamame, berbagai produk holtikultura lainnya," bebernya.
Porang Menjanjikan
Jokowi mengatakan pasar sektor porang saat ini sangat menjanjikan. Dia meminta agar komoditas porang bisa menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik, berupa beras atau makanan dan lainnya.
"Kita harus serius menggarap ini, bukan hanya untuk meningkatkan nilai tukar petani dan kesejahteraan petani tapi untuk menghasilkan sebuah lompatan sehingga sektor pertanian memberikan kontribusi yang lebih besar untuk menggerakkan mesin ekonomi," ungkapnya.
Mantan Wali Kota Solo tersebut meminta agar dipersiapkan dari hulu ke hilir. Kemudian kelembagaan petani dalam model klaster perlu diperkuat.
"Badan usaha milik petani baik dalam bentuk koperasi atau bumdes juga perlu terus dikembangkan sehingga nilai tambah dari pasca panen ini terus bisa ditingkatkan," bebernya.
Akses pemasaran diminta agar diperluas dengan menjalin kemitraan dengan industri. Jokowi juga berpesan agar akses pembiayaan juga perlu dipermudah dan disederhanakan.
"Hal pembiayaan pemerintah akan terus mempercepat penyaluran KUR terutama kur pertanian yang plafon 2021 sebesar Rp70 triliun khusus pertanian dari total kur yang ada Rp253 triliun," ungkapnya.
Skema penyaluran KUR, kata Jokowi, akan terus disempurnakan agar sesuai dengan karakteristik usaha-usaha yang ada di bidang pertanian. Jokowi pun meminta agar persyaratan KUR terus dipermudah.
"KUR juga harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatkan nilai tambah pasca panen seperti dalam pengadaan RMU rice mill unit sehingga KUR semakin dirasakan manfaatnya bagi petani," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara komulatif pada triwulan III tahun 2023 mencapai 5,07%.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menginginkan produksi pertanian Jawa Tengah kembali ke posisi dua. Setelah selama ini terus merosot.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menginginkan produksi pertanian Jawa Tengah kembali ke posisi dua
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI KH. Maruf Amin menyebut sektor pertanian Indonesia selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng turut mendorong sertifikasi halal bagi pemilik UMKM.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaDia mempersembahkan penghargaan tersebut untuk seluruh petani dan masyarakat telah berkontribusi dalam sektor pertanian
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaHal itu terlihat dari data Badan Pusat Statistik Jateng yang dirilis pada 17 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca Selengkapnya