Sekujur tubuh Bripda Yogi dipenuhi serpihan logam kecil dan tajam
Merdeka.com - Bripda Yogi Aryo Yudistiro masih terbaring di ruang ICU RS Premier Jatinegara, Jumat (26). Yogi, satu-satunya korban luka akibat bom Kampung Melayu yang masih dirawat di RS tersebut. Korban lainnya sudah dipindahkan ke RS Polri.
Anggota Sabhara Polda Metro Jaya ini ditangani oleh enam dokter spesialis. Yogi sudah menjalani operasi bagian mata. Ayah Yogi, Yuli Hari Utomo (51) mengatakan, kondisi anaknya sudah mulai membaik pasca operasi. Yogi sudah bisa diajak bicara. Namun untuk kondisi mata belum sepenuhnya pulih.
"Alhamdulillah sudah bisa ngomong, makan makan cair sudah bisa segelas setengah sudah bisa," kata Yuli di RS Primer Jatinegara, Jakarta Timur, Jum'at (26/5).
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Hanya saja dia terkejut mendapati sekujur tubuh anaknya dipenuhi serpihan logam kecil yang tajam. Itu diketahui setelah tim dokter beberapa kali melakukan operasi terhadap Yogi. Tim dokter mengumpulkan serpihan-serpihan logam dalam gelas air mineral. Serpihan itu akan diserahkan ke penyidik kepolisian.
"Yang masuk ke dalam tubuh sekitar setengah gelas Aqua. Seluruh badan terutama bagian bawah, tangan dan muka paling banyak. Serpihan logam sama enggak tahu benda putih putih yang masuk ke dalam kulit-kulit itu keras," kata Yuli.
Dia juga melihat serpihan logam tajam berbentuk lancip yang mengenai pelipis mata anaknya. Namun dia tidak bisa memastikan serpihan itu berasal dari mana. "Enggak boleh dibuka, kecil berat tajam, hampir kayak pecahan panci yang meleleh, mungkin kayak itu. Masih tajam," ucap Yuli.
Tim dokter juga menemukan serpihan di kornea mata kiri Yogi. Sehingga perlu beberapa kali operasi mata untuk mengeluarkannya. "Jadi yang masih sulit diobati itu yang mata kiri, karena masih kempes masuk ke korneanya karena ada beberapa biji," ucap Yuli.
Untuk mata sebelah kanan Yogi sudah bisa berfungsi 75 persen. Sedangkan mata kirinya masih belum ada perkembangan dan perlu diambil tindakan operasi lanjutan. Yuli berharap mendapatkan mukjizat dari Tuhan untuk kesembuhan mata kiri anaknya. "Moga-moga sih tinggal kita nunggu mukjizat dari Tuhan," harapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas SDA saat itu sedang membersihkan saluran air dan mencium bau menyengat.
Baca SelengkapnyaSaksi menemukan tiga buah tabung tersebut saat melakukan aktifitasnya sebagai operator excavator yang bekerja di lokasi tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaLubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
Baca Selengkapnya