Selain BAB Sembarang, Anak Dibunuh Orang Tua Karena Suka Makan Daging Mentah
Merdeka.com - Seorang bocah laki-laki inisial AP (12) tewas setelah dianiaya kedua orangtuanya, Aan Aprizal (33) dan Samsidar (29). Pembunuhan dilatarbelakangi korban kerap buang air besar (BAB) sembarangan.
Kapolsek Babat Tomat AKP Andi Kesuma Jaya mengungkapkan, korban yang mengidap autis sering BAB di sudut-sudut rumahnya yang menyulut emosi kedua tersangka. Kebiasaan itu sudah berlangsung lama namun baru seminggu sebelum kejadian menjadi puncaknya.
"Sudah sering BAB sembarangan, tapi baru seminggu emosi kedua orangtuanya memuncak, korban sering dipukuli pakai gayung dan selang, ada juga ditendang di kemaluan," ungkap Andi, Selasa (30/11).
-
Apa itu gangguan autis? Autis adalah suatu kondisi terkait perkembangan otak yang berdampak pada cara seseorang mempersepsikan dan bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga kondisi ini sering kali menimbulkan permasalahan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
-
Kapan autis biasanya muncul? Seringkali anak-anak menunjukkan gejala autisme dalam tahun pertama. Sedangkan sebagian anak tampak berkembang secara normal pada tahun pertama, dan kemudian mengalami periode regresi antara usia 18 dan 24 bulan ketika mereka mengalami gejala autisme.
-
Apa penyebab autis pada anak? Sejauh ini, autisme diketahui disebabkan oleh adanya masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Setelah BAB, korban dibawa ke kamar mandi untuk dibersihkan. Sambil membersihkan, tersangka Samsidar menendang kemaluan dan memukul kepala dengan gayung untuk meluapkan amarahnya.
"Nyaris seperti itu setiap sehari selama seminggu sebelum korban meninggal," kata dia.
Selain BAB sembarangan, korban juga memiliki kebiasaan memakan daging mentah yang disimpan di lemari pendingin. Alhasil, daging itu berkurang atau keburu habis sebelum dimasak.
"Tersangka bilang anaknya suka makan daging mentah, ayam atau sapi. Itu juga membuat kedua tersangka selalu emosi dan langsung menyiksa korban," ujarnya.
Namanya juga anak dengan keterbelakangan mental, kata Andi, korban masih saja mengulangi kebiasaan itu. "Korban itu autis, jadi tidak mudah mengubahnya," pungkasnya.
Tak Pernah Diobati Meski Orang Tua Hidup Kaya
Andi mengungkapkan, orang tua korban termasuk berkecukupan. Mereka memiliki banyak usaha, mulai dari kebun, hiburan organ tunggal, dan lainnya.
"Ya, termasuk orang berkecukupan, kalangan menengah ke atas, banyak usahanya," jelasnya.
Meski kaya, kedua tersangka nyaris tidak pernah melakukan pengobatan untuk menyembuhkan penyakit korban, baik secara medis maupun cara lain. Alhasil, korban tetap menderita autis hingga berusia 12 tahun.
"Pengakuannya baru satu kali mengobati korban, itu pun sudah lama. Mereka kaya, tidak kekurangan, duit banyak, cuma tidak mau saja mengobati anaknya," kata dia.
Dia menjelaskan, korban adalah anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya seorang perempuan berusia dua tahun dan termasuk anak yang normal.
"Sebenarnya kedua tersangka punya empat anak, cuma yang dua anaknya yang lain sudah meninggal dunia, tinggal korban dan adiknya saja. Satu orang yang meninggal itu idap autis juga seperti korban," ujarnya.
Sehari-hari korban tinggal bersama kedua tersangka. Sesekali dia dititipkan kepada neneknya yang tinggal masih sekampung dengannya.
"Nenek dan kakeknya sudah kami periksa, mereka tidak tahu kalau korban sering diperiksa," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi di Burgundy Residence
Baca SelengkapnyaPelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca Selengkapnya