Selain bakar Mapolres OKU, anggota TNI juga keroyok Kapolsek
Merdeka.com - Puluhan personel TNI melakukan aksi brutal dengan membakar Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Mereka juga membakar kendaraan dan merusak fasilitas Mapolres.
Seperti dilansir dari Antara, Kamis (7/3), para personel TNI itu juga melakukan sweeping ke sejumlah Polsek yang ada di wilayah Mapolres Ogan Komering Ulu. Bahkan informasi terakhir Kapolsek Martapura AKP Riduan dipukuli oleh personel TNI.
Sementara, tiga anggota Polres Ogan Komering Ulu mengalami luka akibat ditusuk dengan senjata tajam oleh personel Satuan Armed (Artileri Medan) TNI.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
Aksi brutal itu dipicu karena para personel TNI itu tidak terima dengan tindakan polisi yang menembak rekannya bernama Pratu Hery. "Informasinya adalah berawal dari pelanggaran lalu lintas. Itu sekitar satu atau dua bulan lalu. Kemudian mereka menanyakan kasus ini ke Polres," ujar Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul kepada merdeka.com, Kamis (7/3).
Meski melanggar lalu lintas, Pratu Hery malah kabur. Kemudian anggota TNI itu dikejar oleh polisi dan terjadi penembakan.
"Kalau tidak salah yang menembak bernama Brigadir Wijaya. Makanya, puluhan anggota TNI itu menanyakan kasus ini ke Polres," ujarnya.
Karena tidak terima dengan jawaban polisi, puluhan anggota TNI itu langsung membakar kantor Polres. Tidak itu saja, anggota TNI itu juga membakar sejumlah kendaraan yang terparkir di depan kantor.
Api langsung melahap bangunan. Para anggota TNI juga merusak fasilitas di kantor Polres.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaTiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaDua anggota Polisi yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz 2023 dikabarkan mengalami luka akibat benda tajam oleh OTK.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaKetiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca Selengkapnya