Selain berbisnis, warga Solo yang hilang di Turki pamit berlibur
Merdeka.com - Kantor Imigrasi Solo mengakui, 6 WNI asal Kota Bengawan yang hilang di Turki memiliki dokumen paspor resmi. Mereka tercatat mengurus paspor ke Kantor Imigrasi Jalan Adi Sucipto, Solo pada akhir tahun 2014 lalu.
"Kami mengeluarkan paspor mereka akhir tahun lalu. Hafid Umar Babher dan istrinya Soraiyah Cholid dan 3 anaknya, yakni Hamzah Hafid, Utsman Hafid, dan Athika Hafid mendapatkan paspor pada 6 Oktober 2014. Sedangkan kakak Hafid, Fauzi Umar menyusul mendapatkan paspor pada 8 Oktober 2014," ujar Kepala Kantor Imigrasi Solo, Djarot Sutrisno saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (9/3).
Menurut Djarot, keenam paspor yang diterbitkan tersebut lolos verifikasi secara persyaratan maupun prosedural, terlebih lagi orangnya juga tinggal di Solo. Terkait hilangnya keenam pemegang paspor tersebut Djarot mengaku tak tahu menahu. Sebab, tugas utama kantor Imigrasi hanya mengeluarkan surat paspor untuk WNI yang ingin melakukan kunjungan ke luar negeri.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Bagaimana mengurus KTP yang hilang? Ada beberapa langkah dari cara mengurus KTP yang hilang:
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Saya tahunya kabar ini juga dari media massa. Kami tidak menerima laporan dari keluarga atau yang lain. Kami tak mengetahui ke mana pemegang paspor itu akan berpergian, itu tugas dari bandara dan pelabuhan setempat," pungkasnya.
Muhammad Arif, kakak tertua korban membenarkan, adik dan keponakannya mengurus paspor pada Oktober tahun lalu. Kepergian 2 adiknya dan keponakannya juga atas biaya sendiri.
"Dia itu dapat pesanan gorden dalam jumlah cukup besar, sehingga perlu ke sana, sekalian berwisata," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaPetugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaSejak Januari hingga saat ini sudah ada enam orang yang diusir kembali ke negaranya dan selama 2023 terdapat 17 orang WNA juga sudah dideportasi.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaPolri saat ini menangani 175 kasus TPPO yang menjadikan para korban TPPO sebagai pekerja seks komersial.
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaPaspor adalah dokumen resmi saat melakukan perjalanan antar negara. Tapi, tidak semua paspor sama. Jenis paspor akan menunjukkan tujuan seseorang saat bepergian
Baca Selengkapnya