Selain berdakwah, Gus Miftah juga biasa salat berjemaah di kelab malam
Merdeka.com - Nama KH Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa disapa Gus Miftah ramai dibicarakan di media sosial. Hal ini merupakan imbas dari viralnya video Gus Miftah sedang berdakwah di tempat hiburan malam di Bali. Dalam video itu nampak Gus Miftah ceramah di depan puluhan perempuan pemandu lagu.
Gus Miftah mengaku kegiatannya berdakwah di tempat hiburan malam bukanlah hal yang baru. Gus Miftah sudah 14 tahun memilih tempat hiburan malam sebagai ladang dakwah. Berbagai suka duka pernah dialaminya saat berceramah di tempat hiburan malam.
Pengasuh pondok pesantren Ora Aji yang berada di Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman ini pernah berurusan dengan pegawai dan pengunjung yang mabuk, saat dirinya berdakwah di tempat hiburan malam. Respons dari pegawai dan pengunjung yang berada di bawah pengaruh alkohol itupun beragam. Ada yang marah, mengajak berkelahi hingga menangis karena mengingat Allah SWT.
-
Siapa yang memberikan Gus Miftah popularitas? “Justru ini menjadi instropeksi yang lebih mendalam, bahwa ini merupakan sebuah ujian, bahwa popularitas dan kemasyuran itu datangnya dari Allah dan Allah pula yang mencabutnya dari hamba yang dikehendakinya,“
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Dimana video ini viral? Salah satunya adalah penumpang ojol yang sedang viral di media sosial Instagram karena memiliki badan yang besar sehingga helm yang ia pakai kekecilan.
-
Siapa yang biasa memberikan dakwah? Kegiatan dalam agama Islam tersebut dilakukan oleh mereka yang kemudian disebut dengan pendakwah.
-
Bagaimana Gus Miftah menanggapi popularitas yang didapatkannya? “Justru ini menjadi instropeksi yang lebih mendalam, bahwa ini merupakan sebuah ujian, bahwa popularitas dan kemasyuran itu datangnya dari Allah dan Allah pula yang mencabutnya dari hamba yang dikehendakinya,“
"Acara selawatan di Boshe Bali itu biasa saja sebenarnya. Saya pernah azan dan menggelar salat berjemaah di kelub malam. Pernah ada yang teriak-teriak minta salat dihentikan. Saya pikir orangnya mau marah. Ternyata orang itu meminta salat dihentikan karena dia juga pengen ikut salat berjemaah," ucap Gus Miftah, Rabu (12/9).
Gus Miftah mengungkapkan pernah juga ada tamu yang tahu-tahu marah setelah tahu dirinya menggelar pengajian dan salat berjemaah di tempat hiburan malam. Tak hanya marah, bahkan tamu itu sempat mengamuk dan mengajak Gus Miftah berkelahi.
"Dulu pernah ada tamu. Tahu kita sedang ngaji dan salat, dia ngamuk. Dia marah-marah dan mengajak saya berkelahi. Itu sudah biasa. Pernah juga ada pegawai dan tamu yang sampai menangis usai ikut pengajian saya. Kemudian mendatangi saya dan bilang terima kasih. Lalu minta dibantu menemukan jalan untuk berhijrah," tutur Gus Miftah.
Gus Miftah menambahkan bahwa dia memilih untuk menyampaikan dakwah dengan cara mirip stand up comedy. Cara ini dipilih agar suasana dakwah menyenangkan dan tetap bisa mengena di hati.
"Kalau dengan mereka (pegawai dan tamu tempat hiburan malam), materi dakwah dibuat seperti stand up comedy. Dibikin suasananya menyenangkan. Itu cara kita menyampaikan sebagai upaya minimal kita agar mereka tak kehilangan Tuhan. Bagi saya tinggal bagaimana pendekatannya," urai Gus Miftah.
Gus Miftah menambahkan setelah belasan tahun berdakwah di tempat hiburan malam saat ini justru banyak pengelola yang memintanya memberi pengajian atau berdakwah. Kondisi ini berbeda dengan saat awal Gus Miftah memilih tempat hiburan malam sebagai tempatnya berdakwah.
"Saat ini banyak yang welcome. Beda dengan awal-awal dulu. Saya musti berkomunikasi dengan kiri kanan sebelum diberi izin. Sekarang malah ada yang japri minta mengisi pengajian," ucap Gus Miftah.
Gus Miftah menegaskan jika pilihannya menjadi tempat hiburan malam sebagai tempatnya berdakwah bukanlah karena urusan materi. Menurutnya, semua biaya yang dikeluarkannya murni dari kantongnya sendiri.
"Saya pakai biaya sendiri. Dari transport hingga konsumsi. Bahkan saya kadang membawakan mukena, sajadah dan Alquran untuk saya taruh di sana. Enggak ada donatur, dari saya sendiri," pungkas Gus Miftah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Miftah diberikan tugas berkaitan erat dengan upaya memperkuat toleransi dan moderasi.
Baca SelengkapnyaSosok Gus Iqdam sedang ramai disorot beberapa waktu terakhir karena kerap viral di sosial media. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSebagai sosok publik, diharapkan Miftah Maulana dapat menunjukkan sikap yang lebih menghargai berbagai profesi.
Baca SelengkapnyaCandaan kasar Gus Miftah ramai dikritik karena disebut mengolok-olok seorang penjual es teh.
Baca SelengkapnyaGus Miftah tampak melontarkan candaan yang dinilai sejumlah netizen seperti mengolok-olok
Baca SelengkapnyaSetelah menjadi viral karena diduga mempermalukan penjual es teh, Gus Miftah mengunggah video saat ia membeli semua dagangan pedagang kecil di lokasi dakwah.
Baca SelengkapnyaSetelah ramai dihujat netizen, Gus Miftah memberikan klarifikasi.
Baca SelengkapnyaGus Iqdam banyak digandrungi anak muda karena penyampaian ceramahnya menyenangkan. Selain penceramah andal, ia adalah suami dan bapak yang romantis
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat Gus Miftah mengisi acara pengajian di Lapangan Drh. Soepardi, Kota Mungkin Magelang.
Baca SelengkapnyaSetelah viral menghina penjual es teh, kini beredar video Gus Miftah mengolok-olok pelawak senior Suyati atau Yati Pesek.
Baca SelengkapnyaPotongan video Gus Miftah menggucang kepala istrinya viral di media sosial dan menuai kritik.
Baca SelengkapnyaSekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyatakan bahwa Gus Miftah bukanlah bagian dari TKN. Maka dari itu, bagi-bagi uang tersebut
Baca Selengkapnya