Selain buka hotline, polisi gandeng Dukcapil buru penyiram air keras Novel Baswedan
Merdeka.com - Mapolda Metro Jaya membuka hotline bagi masyarakat untuk melaporkan bila melihat atau menaruh curiga pada dua orang yang tengah diburu karena diduga sebagai penyiram Novel Baswedan. Sejak hotline dibuka 24 November lalu, sudah 400 lebih telepon yang masuk.
Namun hingga kini, belum ada satupun informasi yang benar-benar sesuai dengan petunjuk kepolisian.
Selain membuka hotline, belakangan Polda Metro Jaya berencana bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk mencari dua pelaku tersebut.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan Polisi saat banjir? Satlantas Polres Rohil terpaksa melakukan buka tutup arus lalu lintas agar kendaraan berjalan lancar.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
"Tetap kita padukan, tetap kita komunikasikan dengan Dukcapil," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/11).
Argo berharap masyarakat bersabar. "Tetap nanti kita cek, apakah ada gambar seperti itu atau tidak, tapi kan ribuan tuh berarti membutuhkan waktu di situ," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis memperlihatkan sketsa dua orang diduga terlibat penyiraman penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hasil penyelidikan diyakini kedua terlibat dalam kasus tersebut.
"Menurut keterangan saksi ini mengarah 90 persen diduga terlibat dalam penyiraman Novel Baswedan," ujar Idham saat jumpa pers bersama Ketua KPK Agus Rahardjo, di Gedung KPK, Jumat (24/11).
Untuk identitas, menurut Idham, masih belum diketahui. Dengan adanya nomor telepon aduan dia berharap informasi dari masyarakat. Motif juga baru diketahui setelah pelaku tertangkap. "Kita tidak mau berasumsi," tuturnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya