Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selain Disiram Air Panas, ART Korban Penganiayaan Majikan di Gianyar Tak Diupah

Selain Disiram Air Panas, ART Korban Penganiayaan Majikan di Gianyar Tak Diupah Dua tersangka penganiayaan Desak Made Wiratiningsih dan Kadek Erik Diantara. ©Istimewa

Merdeka.com - Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum), Polda Bali Kombes Andi Fairan menceritakan kedua Asisten Rumah Tangga (ART) yakni Eka Febriyanti dan Santi Yuni Astuti yang mendapatkan penganiayaan oleh majikannya dengan disiram air panas.

Eka Febriyanti merupakan kakak tiri Santi Yuni Astuti. Kedua kakak beradik ini merupakan korban penganiayaan dari majikannya Desak Made Wiratiningsih dan Kadek Erik Diantara yang merupakan satpam di rumah tersebut.

"Mereka (Eka dan Santi) berkenalan di Facebook dan kebetulan (tersangka Desak) membutuhkan ART dan direkrut untuk bekerja di rumahnya di Gianyar," kata Andi, Kamis (16/5).

Menurut Andi, perkenalan tersebut sudah terjadi 7 bulan yang lalu. Ketika kakak-beradik ini sepakat untuk bekerja di rumah tersangka Desak. Maka, Kadek Erik Diantara yang merupakan satpam di rumah Desak menjemput dua korban tersebut di Nusa Dua, Bali.

"Bahkan yang menjemput di Nusa Dua kedua ART itu adalah Kadek Erik Diantara. Kemudian mereka kerja di sana selama 7 bulan dan dijanjikan mendapatkan gaji satu bulan itu Rp 1 juta. Tapi selama 7 bulan ini tidak mendapatkan apa-apa kedua-duanya," ujar Andi.

Andi mengatakan, kedua kakak beradik tersebut mempunyai tugas yang berbeda. Kalau korban Eka ditugaskan oleh majikannya untuk mengasuh kedua anaknya. Sementara Santi menjajakan baju di pasar Gianyar, Bali, karena Desak mempunyai bisnis online baju.

"Kalau Eka sendiri ini kerjanya menjaga anak. Karena (Desak) ini mempunyai dua anak kecil. Sedangkan, adik tirinya itu (Santi) setiap hari menjajakan jual baju yang milik Ibu Desak, kerjanya bisnis online dan setiap hari diantar oleh Satpam itu (Erik) ke pasar," ujar dia.

Selain dihukum dengan disiram air panas, kata Andi, kedua kakak-beradik tersebut juga sering di potong gaji oleh majikannya jika membuat kesalahan atau pelanggaran selama bekerja menjadi ART.

"Mereka hanya diberikan makan. Kalau menurut si Eka, kalau buat kesalahan akan di potong gaji," ungkapnya.

Dari pengakuan kedua korban tersebut, lanjut Andi, majikannya akan memberikan hukuman seperti menyiram dengan air panas jika kedua kakak-beradik tersebut melakukan kesalahan.

"Jadi kami melihat bahwa asisten rumah tangga ini mendapatkan hukuman, atau mendapat siksaan kalau yang bersangkutan (Eka dan Santi) melakukan pelangggaran dalam waktu menjadi ART ini. Jadi majikannya, akan melakukan penganiayaan jika melakukan kesalahan," ujarnya.

Seperti yang diberitakan, Eka Febriyanti yang merupakan ART mengalami penganiayaan oleh majikannya dengan disiram air mendidih. Penganiayaan tersebut, terjadi di sebuah rumah di Kabupaten Gianyar, Bali, yang dilakukan oleh majikannya bernama Desak Made Wiratningsi, Selasa (7/5) lalu.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris, Lima ART yang Dianiaya Majikan Masih di Bawah Umur
Miris, Lima ART yang Dianiaya Majikan Masih di Bawah Umur

Tetangga kerap mendengarkan suara rintihan dari rumah pelaku.

Baca Selengkapnya
Sadis, ART di Jakarta Timur Disiksa Pakai Setrika Oleh Majikannya
Sadis, ART di Jakarta Timur Disiksa Pakai Setrika Oleh Majikannya

Warga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.

Baca Selengkapnya
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi

Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Pegawai Perusahaan Animasi Mengaku jadi Korban Kekerasan & Eksploitasi Bos, Polisi Turun Tangan Selidiki
Pegawai Perusahaan Animasi Mengaku jadi Korban Kekerasan & Eksploitasi Bos, Polisi Turun Tangan Selidiki

Korban sempat dimarahi, disuruh naik turun tangga malam hari hingga menampar dirinya sendiri berkali-kali.

Baca Selengkapnya
2 Wanita Tewas di Shelter Anjing Blitar Korban Pembunuhan, Ini Motif Pelaku
2 Wanita Tewas di Shelter Anjing Blitar Korban Pembunuhan, Ini Motif Pelaku

Korban bernama Ragil Sukarno Utomo alias Sinyo (50) dan Luciani Santoso (53).

Baca Selengkapnya
Polisi Buru Majikan yang Pekerjakan 5 ART di Bawah Umur di Jaktim
Polisi Buru Majikan yang Pekerjakan 5 ART di Bawah Umur di Jaktim

Lima ART di bawah umur itu sempat diperlakukan tidak layak oleh majikannya.

Baca Selengkapnya
Begini Pengakuan 5 ART di Bawah Umur yang Pilih Kabur dari Rumah Majikan di Jaktim
Begini Pengakuan 5 ART di Bawah Umur yang Pilih Kabur dari Rumah Majikan di Jaktim

Memang rumah tersebut sebelumnya dimiliki seorang dokter yang terpampang sesuai papan nama Sukita Kurnia dan Santo Kurnia.

Baca Selengkapnya
Pengacara Ungkap Gaji Korban Penganiayaan George Sugama Halim Belum Dibayarkan
Pengacara Ungkap Gaji Korban Penganiayaan George Sugama Halim Belum Dibayarkan

Dwi Ayu menjadi korban penganiayaan oleh anak pemilik toko roti, George Halim Sugama (GHS).

Baca Selengkapnya
7 Jam Mencekam Tukang Kebun Cor Mayat Bosnya di Lantai Karena Upah Tak Dibayar
7 Jam Mencekam Tukang Kebun Cor Mayat Bosnya di Lantai Karena Upah Tak Dibayar

Korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarga sebelum ditemukan tewas di bawah lantai

Baca Selengkapnya
Begini Alur Elisa Iming-Iming 26 WNI Kerja di Erbil hingga Jadi Korban TPPO, Ancam & Sekap Korban
Begini Alur Elisa Iming-Iming 26 WNI Kerja di Erbil hingga Jadi Korban TPPO, Ancam & Sekap Korban

Para korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki

Baca Selengkapnya
Aniaya Anak Saudara Umur 4 Tahun dan 1 Tahun, Suami-Istri Jadi Tersangka
Aniaya Anak Saudara Umur 4 Tahun dan 1 Tahun, Suami-Istri Jadi Tersangka

Menurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.

Baca Selengkapnya
Sadis! Pemuda Disekap Berbulan-bulan & Dianiaya Brutal: Disundut Arang, Kelamin Diberi Bubuk Cabe Hingga Dihantam LPG
Sadis! Pemuda Disekap Berbulan-bulan & Dianiaya Brutal: Disundut Arang, Kelamin Diberi Bubuk Cabe Hingga Dihantam LPG

Keluarga mengaku sudah melaporkan kasus ini ke polisi sejak pertengahan Juni 2024 tapi belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya