Selain emosi soal kangkung, Lisma galau anaknya akan masuk SMP
Merdeka.com - Selain kesal dan emosi terhadap anaknya yang bosan makan tumis kangkung, pikiran Lisma (53), juga dirundung kebingungan mencari uang untuk biaya memasukkan anak bungsunya, Eman Wijaya (12) ke SMP. Masalah itu membuat Lisma gampang marah dan akhirnya menghabisi korban.
Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto mengungkapkan, dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, kondisi ekonomi keluarganya saat ini serba kekurangan. Harga karet masih rendah ditambah lagi korban ingin melanjutkan pendidikan ke SMP setelah baru saja lulus SD.
Pelaku merasa tidak mampu membelikan peralatan sekolah, seperti sepatu, seragam, buku, dan kebutuhan lainnya. Di saat itu, pelaku sering murung dan menyendiri hingga nekat menghabisi nyawa anaknya tersebut.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Apa yang membuat anak sedih? Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang di mana di sana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Kenapa anak perempuan itu merasa gemas? Usai berfoto, Jenderal Maruli lantas tak segan untuk mengajak tos hingga merangkul gadis cilik berbaju biru itu. Aksinya bersambut. Sang gadis cilik langsung ikut berbalas tos. Ekspresinya Gemas
-
Kenapa anak merasakan sedihnya ibu? Sejak masa kehamilan, hubungan antara ibu dan anak sudah mulai terjalin. Ketika seorang ibu hamil, bayi yang ada di dalam kandungannya dapat merasakan emosi yang dialami oleh sang ibu. Oleh karena itu, saat ibu merasa bahagia atau sedih, hormon yang dikeluarkan oleh tubuhnya dapat memengaruhi kondisi bayi.
"Bisa dibilang, pelaku sedang galau, anaknya pingin masuk SMP tapi tidak punya uang, ditambah lagi, anaknya banyak tingkah pingin makan enak," ungkap Nuryanto, Senin (1/6).
Dijelaskannya, di rumah itu, pelaku tinggal bertiga bersama suami dan korban. Sementara tiga anaknya sebagian sudah berkeluarga dan merantau ke Palembang. Saat kejadian, suami pelaku Ahmad Satiri (63) sedang mandi di sungai, tak jauh dari rumahnya.
"Pelaku mengakui perbuatannya, dia menyesal membunuh anak kandungnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Lisma nekat menghabisi anak kandungnya yang masih berusia 12 tahun, Eman Wijaya hingga tewas di rumahnya, Sabtu (30/5) sore. Korban mengalami luka bacokan di kepala belakang, leher dan bahu. Beberapa jam kemudian, pelaku ditangkap polisi beserta barang bukti parang setelah mendapat laporan dari warga sekitar.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.
Baca SelengkapnyaIdia harus rela kehilangan kesempatan untuk bersekolah lantaran kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
Baca SelengkapnyaTerungkap siswa tersebut bernama Muh Firdaus (7) dari SD Inpres Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaEmak-emak ini tak terima anaknya 13 kali tak lolos ujian SIM.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaAndika Mahesa, vokalis Kangen Band, membagikan pengalaman kurang menyenangkan terkait putranya
Baca SelengkapnyaSeorang orang tua mengaku pusing dengan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat
Baca Selengkapnya