Selain foto topless, KK juga jual video porno dirinya

Merdeka.com - Jual beli foto topless yang dilakoni KK (23), mahasiswi sebuah kampus swasta di Samarinda, Kalimantan Timur, akhirnya terbongkar. Dalam kurun waktu setahun terakhir, KK diduga telah mengantongi sekitar Rp 20 juta dari penjualan tersebut.

Informasi dihimpun merdeka.com, ada 9 edisi foto yang dijual oleh KK kepada pria yang menginginkan foto-foto bugilnya. Tidak hanya foto, KK juga menyebarkan video adegan seksnya di tempat umum.

Sembilan edisi foto itu, mulai dari pamer dada, foto bugil, adegan seks di lokasi laundri, hingga adegan seks pribadinya. Semua itu diduga dilakukan KK di tempat umum seperti di pusat perbelanjaan di Samarinda.

KK berjualan foto dan video sejak diduga Juni 2015 lalu. KK juga mencantumkan rekening bank, di mana foto akan dia berikan usai pria yang memintanya mentransfer uang Rp 100 ribu.

"Berapa lama dia melakukan itu, itu masih kita dalami ya. Kita masih cek dari transaksi rekeningnya KK. Apakah itu bermotif ekonomi, ini masih kita dalami," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Yusuf, kepada wartawan di kantornya, Senin (23/5).

Yusuf mengatakan, KK mengakui beberapa lokasi pengambilan foto pamer dadanya di tempat umum. Di antaranya di Plaza Mulia, XXI Big Mall dan GOR Madya Sempaja. Teman yang mengambil gambar KK masih diburu polisi.

"Foto-foto yang beredar itu, diakuinya (KK) semua bahwa itu foto dia. Dia (KK) memang sengaja foto begitu, dia jual untuk freelance ya, untuk teman dari temannya yang menginginkan foto-fotonya," tegas Yusuf.

Ponsel pintar milik KK, kini sudah diamankan agar menjadi petunjuk untuk mencari keberadaan teman wanita KK yang memotret, dan juga penyebar foto-foto KK di media sosial.

"Pelaku (KK) sendiri sudah menyebarkan ke WhatsApp dan lainnya itu sudah masuk pidana penyebaran dan pelanggaran hukum. Meskipun ada pihak ketiga lain yang menyebarkan ulang," tegas Yusuf.

KK sendiri, adalah warga Samarinda yang tengah menjalani perkuliahan di kampus swasta di Samarinda.

"Kita sudah minta keterangan dari manajemen pusat-pusat perbelanjaan yang menjadi tempat KK berfoto seperti itu. Mereka menyatakan, tempat kami bukan tempat berfoto asusila. Motif tersangka KK ini masih terus kita gali," terang Yusuf.