Selain Gunung Krakatau, 5 Gunung Ini Juga Aktif dan Bahaya
Merdeka.com - Gunung berapi menjadi gunung yang paling berbahaya di dunia. Salah satunya Gunung Krakatau. Ada dua jenis gunung berapi di dunia, gunung berapi aktif dan non aktif. Gunung berapi aktif sewaktu-waktu bisa meletus, sedangkan gunung berapi non aktif sudah tidak lagi meletus. Selain itu, dikenal pula gunung berapi tidur. Kondisinya memang terlihat seperti tak aktif, tapi akan meletus untuk waktu yang tak bisa diprediksi.
Efek gunung berapi bisa menjalar ke mana-mana. Misal gempa atau bahkan tsunami, seperti yang terjadi di Banten dan Lampung. Indonesia merupakan salah satu negara yang di kelilingi banyak gunung berapi. Ada tiga gunung yang meledak luar biasa, yaitu Gunung Krakatau, Gunung Tambora dan Gunung Toba.
Selain ketiga gunung ini, ada beberapa gunung berapi yang berbahaya lainnya di Indonesia. Inilah gunung berapi paling berbahaya di Indonesia selain Gunung Krakatau:
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Dimana Gunung Sinabung berada? Gunung Sinabung merupakan gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Apa nama gunung tertinggi di Indonesia? Carstenzs Pyramid atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Gunung satu ini berlokasi di Papua. Bisa dibilang, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
Gunung Sinabung
Sinabung di Sumatera Utara menjadi gunung berapi aktif sejak 2010. Letusan mulai terjadi sejak 19 Februari 2018 dan berlangsung hingga kini. Pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB, Gunung Sinabung mengeluarkan lava. Pada 19 Februari 2018 pukul 08.53 WIB, Gunung Sinabung kembali meletus dengan mengeluarkan abu dan awan panas yang menyelimuti bangunan di sekitarnya. Dengan selamat tidak ada korban jiwa atau luka parah.
Warga sulit bepergian, karena semua jalan tertutup oleh kabut panas. Dan 6 April 2018 pukul 17.30 WIB, terjadinya gempa pada Gunung Sinabung dengan memuntahkan awan panas di area gunung.
Gunung Semeru
Sudah beberapa kali Gunung Semeru mengalami erupsi, yang paling di sorot adalah apda 1 Desember 2017 dan Oktober 2018. Bagi pendaki yang sering mengunjungi gunung ini, disarankan agar tak menuju kawah Jonggring Saloko, dan menuju sebelah selatan gunung, karena adanya gas beracun dan aliran lahar.Semeru yang berada di Jawa Timur memiliki gas beracun ini dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel. Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan November 1997 Gunung Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Material yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gunung Semeru dan telah memakan beberapa korban jiwa.
Gunung Agung
Gunung Agung di Bali juga pernah "mengamuk" pada 1963. Saat itu, letusan Gunung Agung mampu menewaskan hingga 1.549 orang. Jumlah itu berdasarkan data laporan Kepala Bagian Vulkanologi Direktorat Geologi Djajadi Hadikusumo ke UNESCO.Selain itu, sekitar 1.700 rumah hancur, sekitar 225.000 jiwa kehilangan mata pencaharian, dan sekitar 100.000 jiwa harus mengungsi.
Gunung Salak
Gunung Salak terletak di Bogor, Jawa Barat. Gunung berapi ini merupakan gunung api strato tipe A. Puncak tertinggi (Puncak Salak I) menurut Hartmann (1938) adalah puncak berusia tertua. Puncak Salak II berketinggian 2.180 m dpl dianggap yang tertua kedua. Selanjutnya muncul Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.Terdapat sejumlah kawah aktif yang tidak berada di puncak. Kawah terbesarnya adalah Kawah Ratu yang merupakan kawah termuda. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup merupakan bagian dari sistem Kawah Ratu.Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
Gunung Rinjani
Gunung yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini menjadi gunung berapi kedua kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl. Munculnya Rinjani akibat dari letusan Gunung Samalas. Letusan Samalas diyakini lebih besar daripada letusan Krakatau. Karena letusannya mampu mengubah iklim mendadak di abad pertengahan untuk wilayah Eropa dan sekitarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan kenaikan status tiga gunung api aktif itu, Tyas mengatakan ada beberapa potensi bahaya yang harus dijauhi oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaGunung merupakan salah satu tempat healing yang meski sangat capek tapi puas ketika sampai di puncak
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 10 fakta Gunung Rinjani yang sarat legenda dan keindahan alam.
Baca SelengkapnyaTak hanya keindahan alamnya, 10 gunung ini juga menyimpan kisah mistis yang bikin bergidik ngeri
Baca SelengkapnyaPada hari ini, Gunung Semeru erupsi sebanyak 4 kali. Namun tidak terpantau visual letusan karena tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaBerikut merdeka.com merangkum informasi tentang 10 gunung terindah di Indonesia yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaPada kurun waktu 15 hari, Gunung Raung sudah mengalami gempa tektonik sebanyak 71 kali.
Baca Selengkapnya