Selain jet tempur, TNI AU berniat beli pesawat angkut & heli
Merdeka.com - Kedatangan berbagai pesawat baru membuat pertahanan udara tak lagi dipandang sebelah mata oleh negara-negara tetangga. Berbagai jet tempur modern seperti Sukhoi, Super Tucano hingga F-16 telah memperkuat kemampuan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dari penyusupan pesawat asing.
Meski begitu, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriatna menyadari kemampuan alutsista tak hanya terbatas pada jet-jet tempur. Mantan Atase Pertahanan di KBRI Singapura ini juga ingin memodernisasi pesawat angkut dan helikopter.
"Ke depan ada modernisasi pesawat, transport dan heli. Tapi sampai akhir 2014 sudah lengkap memiliki 16 pesawat Sukhoi, 8 pesawat Super Tucano dan 5 pesawat F-16," ujar Agus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (7/4).
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Kenapa alutsista TNI AU penting? Sesuai amanat Presiden pertama Indonesia, Soekarno.'Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern,' demikian pesan bung Karno, saat pidato Ulang Tahun TNI Angkatan Udara ke-9, tahun 1955.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Dimana alutsista TNI AU diuji terbang? Tepat 18 Januari 1956, delapan unit Vampire berhasil menjajal uji terbang dari landasan udara Husein Sastranegara, Bandung.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Kapan TNI AU menerima alutsista baru? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
Tak hanya pesawat angkut dan helikopter, Agus juga mengincar beberapa alutsista baru untuk menjaga keutuhan wilayah udara Indonesia. Peralatan tersebut adalah alat pendeteksi dini.
"Ke depan kita punya rencana dan strategi bukan hanya radar, tapi juga pesawat early warning. 2 Radar datang tahun ini, semoga ke depan bisa datang tiap tahun, sehingga bisa cover wilayah Indonesia yang begitu luas," tutupnya.
Untuk diketahui, beberapa pesawat angkut yang dimiliki TNI AU sebagian besar sudah uzur. Dari 36 unit pesawat Lockheed C-130 Hercules, sebagian besar di antaranya telah dipakai AU sejak 1960. Pemerintah berencana melakukan upgrade terhadap beberapa pesawat jenis ini, tidak menutup kemungkinan akan membeli varian terbaru dari C-130. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaTNI melakukan terobosan untuk menghadapi ancaman perang di masa depan. Salah satunya melibatkan unsur siber dan drone
Baca SelengkapnyaPesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaDrone Bayraktar ini juga akan membantu kinerja drone CH-4 Anka.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPrabowo usai peresmian juga menjawab terkait tambahan anggaran Kemenhan yang diungkap Menkeu Sri Mulanyani.
Baca SelengkapnyaKehadiran delapan helikopter H255M memperkuat Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sendjaja Bogor.
Baca SelengkapnyaTugu pesawat tempur itu diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Baca SelengkapnyaIndonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5
Baca Selengkapnya