Selain Shandra, Ima Matul asal Indonesia pejuang anti-perbudakan
Merdeka.com - "Nama saya Ima Matul. Saya lahir di Indonesia. Saya menjadi korban perdagangan manusia di Amerika Serikat dan dipaksa menjadi pembantu saat saya berusia 17 tahun," demikian Ima Matul saat testimoni untuk mendukung Undang-Undang Perlindungan Korban Perdagangan Manusia di Amerika Serikat pada September 2011 lalu.
Setelah menjadi korban, Ima Matul, seperti halnya Shandra Woworuntu lantas bergabung dengan CAST (Koalisi Lawan Perbudakan dan Perdagangan Manusia). Dia menjadi anggota dewan kaukus korban yang berhasil selamat dari perbudakan.
Semuanya berawal pada usia 16 tahun di Indonesia. Ima Matul dipaksa menikah dengan pria yang lebih tua 12 tahun darinya. Ima Matul seringkali dianiaya suaminya. Suatu saat Ima Matul kabur dari rumah yang dihuni bersama suaminya. Beruntung, keluarganya mendukung perceraian Ima dengan suami.
-
Kenapa Alman Mulyana jadi TKI? 'Karena saya itu lahir di keluarga yang serderhana. Rumah saya saja sampai seperti ini,' ujarnya.
-
Siapa yang pergi ke Amerika? Pasca menikah dengan Maulana Kasetra atau yang akrab dipanggil Molen, presenter Enzy Storia pindah tempat tinggal ke Amerika.
-
Kenapa Alfandy tinggal di Amerika? Setelah lulus, Alfandy berkarier sebagai nurse practitioner dan menetap di Amerika Serikat, meninggalkan dunia hiburan yang pernah membesarkan namanya.
-
Apa cita-cita anak Inul? Inul mengungkapkan bahwa anaknya memiliki cita-cita sendiri, yaitu menjadi seorang dokter untuk bisa memberikan pelayanan kepada sesama.
-
Apa pekerjaan impian pemuda itu? Seorang pemuda China bergelar PhD bidang fisika dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, terpilih menjadi pegawai negeri sipil di pedesaan.
-
Apa yang dilakukan Temu di Amerika? Temu, pesaing Amazon, telah melakukan terobosan agresif di Amerika.
Malu bercerai, Ima ingin masa depan lebih cerah. "Saya ingin hidup yang lebih baik," katanya dikutip dari situs CAST.
Ima Matul lantas mendapat kesempatan kerja di Amerika. Orang yang kemudian memperdagangkan Ima menawarinya kerja sebagai pembantu rumah tangga di Los Angeles. "Saya pikir ini kesempatan emas buat saya. Saya bahkan membawa sepupu," kata Ima.
Saat ke Amerika, Ima dan sepupunya tidak ditarik biaya sepeserpun. "Mereka mengurus semua keperluan kami. Paspor, visa, tiket, mereka menjanjikan gaji USD 150 per bulan dan sehari libur dalam sepekan," tambahnya.
Sesampainya di LA, Ima dipisahkan dengan sepupunya. Ima dibawa ke sebuah rumah sementara sepupunya ke rumah lain. Majikan Ima menjelaskan tugas-tugas barunya.
"Memasak, membersihkan rumah, mencuci, mengurus anak, merapikan taman, mencuci mobil. Saya bekerja 18 jam sehari bahkan lebih. 7 hari sepekan tidak ada libur. Saya tidak boleh bicara pada siapapun. Saya ditekan setiap saat oleh majikan," cerita Ima.
"Dia mengancam saya. Jika saya kabur, polisi akan menangkap dan memenjarakan saya. Di penjara, majikan menyebut banyak orang jahat akan memerkosa saya. Saya takut untuk kabur," imbuhnya. Tak punya uang karena tak pernah digaji dan tak bisa bicara bahasa Inggris membuat Ima merasa tidak punya pilihan lain.
"Saya tidak kenal siapapun di negara ini kecuali sepupu yang tidak pernah saya temui sejak menginjakkan kaki di negara ini," ujar Ima.
Setelah tiga tahun, Ima akhirnya memberanikan diri untuk kabur. Dia menulis surat ke wanita yang bekerja di seberang rumah, juga sesama pembantu rumah tangga.
"Saya tidak bisa menulis dalam bahasa Inggris dan saya takut kalau ketahuan," ujarnya.
Dengan komunikasi terbatas lewat surat, akhirnya wanita yang ada di depan rumah sanggup menolong Ima dan membawanya jauh dari rumah majikan. "Saya tak tahu di mana karena tak pernah pergi. Kami juga tidak berkomunikasi karena saya tidak bisa bahasa Inggris. Selama bisa keluar dari rumah itu, saya sudah gembira," ujar Ima.
Ima dibawa ke kantor CAST di Los Angeles. Di tempat itu, dia dirawat dan diajari bahasa Inggris serta keterampilan lainnya. Dia juga belajar komputer. Pada 2005, Ima bergabung sebagai aktivis di CAST. Dia menjadi korban yang berhasil selamat dan kini berkampanye melawan perbudakan serta perdagangan manusia.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaIdia harus rela kehilangan kesempatan untuk bersekolah lantaran kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan wanita jadi pramugari ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBerharap segera mendapat sumber penghidupan, dia pun terpukul dengan fakta jika mencari pekerjaan ternyata tak semudah yang dibayangkan.
Baca SelengkapnyaSosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaTolakan dari Ipik membuat Belanda marah. Pasukan kolonial melalui para sekutu kemudian mengasingkannya ke wilayah Jasinga, Bogor.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah wanita lulusan Amerika Serikat yang justru pilih kerja menjadi Lurah di Papua.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Qonata Putri yang gigih belajar usai mendapat beasiswa kedokteran di Rusia.
Baca SelengkapnyaCerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca Selengkapnya