Selain suaminya, Sri Prabandari juga jadi korban tragedi Mina

Merdeka.com - Sri Prabandari Markani (56) jemaah haji asal Semarang, Jawa Tengah yang hilang terpisah dari rombongan saat lempar Jumroh di Mina, Arab Saudi dipastikan meninggal dunia. Kepastian kabar wafatnya istri dari Sugeng Triyanto (58), berdasarkan data terbaru yang dirilis Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat dalam konferensi pers Minggu (27/9)pukul 01.00 dini hari waktu Arab Saudi, atau pukul 05.00 WIB.

Korban Sri Prabandari Markani tercatat sebagai jemaah haji dari Indonesia bernomor 19 yang telah teridentifikasi. Sri Prabandari merupakan jemaah asal Kota Semarang yang tergabung dalam kloter SOC 62 bernomor paspor B0875692.

Adik ipar korban, Kuncoro saat dikonfirmasi merdeka.com menyatakan keluarga di Bukit Ngaliyan Permai, Perumahan Pokok Pondasi, Kelurahan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah juga telah mendapatkan kabar wafatnya Sri Prabandari wafat saat lempar jumroh dalam ibadah haji di Mina, Arab Saudi.

"Sebelumnya dia (korban Sri) dikabarkan hilang dan kini kami telah mendapatkan kepastian bahwa kakak saya juga ikut meninggal, " terangnya.

Almarhumah Sri Prabandari merupakan istri Sugeng Triyanto (58) yang juga dikabarkan tewas oleh kerabat lain yang sama-sama menunaikan haji.

Namun, sampai kini nama suaminya Sugeng Triyanto belum masuk dalam daftar resmi korban wafat mina yang diumumkan otoritas haji setempat.

Sri Prabandani, berangkat berombongan berlima bersama bersama suaminya Teguh Triyanto, anaknya Aditya Ryan Permana (27) dan dua kakak Sri Prabandari yaitu Sri Agustin (56) dan Maryuni (71). Ke limanya tercatat di kelompok yang sama yaitu Kloter 62 Embarkasi Solo Regu III Kelompok VII.

Saat insiden di Mina, Sri sebelumnya diketahui terpisah dari rombongannya dan hilang. Sementara Sugeng Triyanto tewas terinjak-injak karena mendorong kursi roda anaknya Aditya Ryan Permana yang difabel karena penyakit polio.

Korban Sugeng yang merupakan suami dari Sri Prabandari meninggal usai berupaya menyelamatkan sang putra dari insiden kecelakaan itu tersebut.

Sampai akhirnya anaknya Aditya selamat dan hanya mengalami luka-luka ringan akibat terlempar dari kursi rodanya. Saat kejadian, Aditya sempat menutup jenazah sang ayah dengan pakaian ihramnya.

Soal belum masuknya kakaknya Sugeng Triyanto dalam daftar korban, Kuncoro dan keluarga mengaku pasrah karena pihaknya mengerti kondisi identifikasi jenazah oleh pemerintah Saudi memang berjalan dengan lamban.

"Ada kemungkinan saat kejadian insiden saling injak di terowongan Mina, identitas haji Sugeng hilang karena terinjak-injak jemaah lain. Kami tak bisa berbuat banyak. Kami hanya bisa menunggu kabar selanjutnya saja. Bagaimanapun, kami sudah mengikhlaskan wafatnya kakak saya Sugeng dan Sri Prabandani karena itu bagian dari ibadah, " tambah Kuncoro.

Sebelumnya, Sugeng Triyanto (58), warga Jalan Bukit Ngaliyan Permai, Perumahan Pokok Pondasi, Kelurahan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah ikut menjadi korban tragedi lempar Jumroh di Mina, Arab Saudi.

Korban Sugeng saat berangkat ke tanah suci Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji berlima dan bersama empat orang anggota keluarganya. Ke empat anggota keluarga lainnya adalah sang istri Sri Prabandani (56), sang anak Aditya (27). Kemudian Sri Agustin dan Maryuni merupakan kakak iparnya.

Irianto Basuki kakak kandung korban Sugeng saat ditemui wartawan di rumah duka mengatakan, adiknya dipastikan meninggal setelah pihaknya melakukan telepon dengan salah satu anggota keluarga yang berada dalam satu rombongan.