Selalu macet parah saat libur panjang, kenapa warga tak juga bosan?

Merdeka.com - Sejumlah ruas jalan tol yang keluar dari Jakarta selalu macet parah ketika libur panjang mulai. Begitu pula ketika libur usai dan mulai arus balik masuk Jakarta, dapat dipastikan jalan tol macet parah karena tingginya volume kendaraan.

Sosiolog Musni Umar berpandangan, sebagian besar masyarakat yang tinggal di Jakarta memanfaatkan waktu libur long weekend kemarin untuk ke luar kota. Ada yang mudik ke kampung halaman, wisata luar kota dan lain sebagainya.

"Pertama, hal ini menjadi indikator tumbuhnya kelas menengah," ujar Musni kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (27/3).

Musni menjelaskan, kelas menengah ini adalah mereka yang saban hari bekerja berangkat pagi dan pulang malam. Ketika ada libur panjang seperti libur Paskah 2016 kemarin, warga kelas menengah ini memanfaatkan betul untuk bepergian luar kota bersama keluarga.

"Walaupun macet di mana-mana, mereka tak bosan," ucapnya.

Lebih lanjut, Musni yang juga Wakil Rektor 1 Universitas Ibnu Chaldun Jakarta itu menambahkan, kemacetan yang terjadi akibat libur panjang tidak sepenuhnya dianggap negatif. Justru dengan hal tersebut, pemerataan ekonomi ke daerah-daerah dapat terjadi.

Selain pertumbuhan ekonomi, kata Musni, masyarakat sekitar yang dilewati atau disinggahi bagi mereka yang bepergian luar kota merasakan manfaatnya. Hotel-hotel atau penginapan di lokasi wisata meningkat. Macam-macam unit usaha juga terdongkrak akibat ramainya orang Jakarta yang berlibur.

"Jadi itulah yang kita peroleh libur panjang, di satu sisi capek dan macet. Tetapi di sisi lain dampaknya sungguh positif," tandasnya.

Seperti diketahui, banyak warga Ibu Kota Jakarta yang memanfaatkan libur Paskah 2016 untuk ke luar kota. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan dan menyebabkan macet parah di sejumlah ruas jalan tol.

PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek pun memberlakukan rekayasa lalu lintas contra flow atau lawan arah guna mengurai kepadatan lalu lintas arus balik libur Paskah 2016. Contra flow diterapkan di KM 53+200 sampai KM 41.200.

"Saat ini sedang dalam tahap pemasangan pembatasnya," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto, Minggu (27/3).

Volume kendaraan yang tercatat di GT Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menunjukkan peningkatan signifikan. Pihaknya bekerja sama dengan Satuan Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menerapkan contra flow tersebut. (mdk/rnd)