Selama buron, buronan kredit fiktif 6 kali pindah & palsukan KTP
Merdeka.com - Yanuelva Etlina, buronan kelas kakap Kejati Jateng dalam kasus kredit fiktif Bank Jateng senilai Rp 39 miliar selama buron empat tahun berpindah-pindah tempat sebanyak di enam kota saat pelarianya. Keenam tempat itu di antaranya; di Kota Semarang, di Kabupaten Semarang, Jakarta, Jepara. Termasuk di Pulau Karimunjawa yang merupakan tempat tinggal orangtua kandungnya di sana.
"Memang mendeteksi orang tidak gampang apalagi dia berpindah-pindah tempat. Pernah lari ke Kota Semarang, ke Kabupaten Semarang, ke DKI Jakarta. Termasuk ke Pulau Karimunjawa dan Jepara sampai akhirnya terakhir tertangkap di Sumut. Jadi dia mobile terus," ungkap Yacob Hendrik P usai menjemput Yanuelva Etlina di Pintu Kedatangan, Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (16/3) malam ini.
Selama pelariannya, Yanuelva Etlina berganti-ganti nama. Bahkan, dia secara sengaja dua kali membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu beralamat dan mengaku sebagai warga Deli Serdang, Sumatra Utara.
-
Dimana rumah Yenny berada? 2 Saati ini, Yenny sekali lagi menarik perhatian karena mengumumkan penjualan rumah pribadinya. Properti yang terletak di kawasan Umalas - Bali itu ditawarkan dengan harga sebesar Rp5,7 miliar.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
-
Dimana Rumah INAYAH ini berada? Rumah bekas syuting INAYAH ini memiliki garasi luas dengan dua mobil berjejer.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Dimana rumah Jenita Janet berada? Rumah milik Jenita Janet ini terletak di Kabupaten Lebak, disebut-sebut telah lama ditinggalkan.
-
Mengapa nenek Jorien tinggal di Jakarta? 'Dia bekerja di Jakarta, dan bertemu kakek saya di sini. Mereka jatuh cinta dan langsung menikah saat kembali ke Belanda pada tahun 1950,' kata Jorien dikutip dari kanal YouTube Candrian Attahiyyat.
"Pakai nama Susi, macam-macam. Terdeteksi terakhir Medan dan Deli Serdang. KTP nya berubah nama menjadi Susi Delisa dan satunya lagi saya lupa. Dua KTP nya itu palsu. Sebagai warga Deli Serdang, Sumut," terang Hendrik.
Hendrik menjelaskan sebelum tertangkap oleh tim Kejati Jateng yang dibantu Kejati Sumut dan Kejagung telah mengendus dan menguntit selama setahun di tempat sekolah anaknya. Kemudian terdeteksi mengajar di sebuah lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) selama seminggu. Hingga akhirnya berhasil ditangkap saat mengajar di TK tersebut.
"Waktu menetap kurang lebih sejak seminggu terdeteksi mengajar TK. Mungkin jauh sebelumnya, terakhir 2015 saat yang bersangkutan terdeteksi di sekolah putranya kurang lebih setahun. Numpang di kos, kemudian pemilik kosnya guru spiritualnya sendiri. Dia (guru spiritualnya) sendiri tidak tahu siapa dia (Yanuelva)," terangnya.
Hendrik juga menjelaskan jika selama pelarianya empat tahun Yanuelva Etlina tidak merubah potonganya. Tidak merubah bentuk wajahnya apalagi sampai operasi plastik.
"Kalau wajah potongan iya (berubah). Secara prinsip wajah tetap. Kemungkinan nggak (kalau operasi plastik)," ucapnya.
Usai dijebloskan ke Lapas Wanita Bulu, Kota Semarang di Jalan MGR Soegijopranoto Semarang, Kejati Jateng akan mengejar aset-asetnya. Termasuk kemana saja aliran dana itu mengalir.
"Aset? Nanti kita kejar. Terus terang ini besar sekali. Rp 39.110.864.000 hampir Rp 40 miliar. Kalau dibangunkan sekolah, berapa?" ujarnya.
Termasuk akan mengejar keterlibatan tersangka dan pelaku lain di jajaran Direksi Bank Jateng saat kasus itu terjadi, Yacob Hendrik membenarkan dan akan melakukan pengejaran dan pengembangan kasus kredit fiktif senilai Rp 39 miliar di Bank Jateng tersebut.
"Masih adalah. Sementara akan kita selidiki. Kalau ada pembuktian kita kejar. Kita lihat saja nanti," pungkas Yacob Hendrik saat dikejar pertanyaan merdeka.com terkait keterlibatan Direksi Bak Jateng saat itu.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu rumah tangga kedapatan melakukan penipuan hingga menuai kerugian sekitar Rp800 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku bekerja sebagai agen di Badan Intelejen Indonesia (BIN).
Baca SelengkapnyaDino mengatakan pemuda itu mengaku sebagai seorang pengusaha asal Lampung yang sedang menjalankan bisnis keluarga.
Baca SelengkapnyaPNS Kemenkumham Maling Motor Pedagang Pancong, Ternyata Sudah 5 Kali Terlibat Pencurian
Baca SelengkapnyaSelain identitas KTP, Titus juga mengungkap asal keturunan Rihana -Rihani yang merupakan asli Betawi. Namun lahir dan besar di Pontianak, Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaFirli beberapa kali memakai rumah itu saat masih disewa Alex Tirta.
Baca SelengkapnyaSelebgram Alnaura Karima Pramesti terbukti bersalah dalam kasus penipuan berkedok investasi bodong.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga memalsukan dokumen ART yang masih di bawah umur tersebut.
Baca SelengkapnyaRumah Dino Patti Djalal ditinggalkan dalam kondisi rusak dan tagihan listrik tak dibayar
Baca SelengkapnyaNWS ditetapkan tersangka setelah dilakukan pengembangan oleh Kejati Tabanan.
Baca SelengkapnyaSelama melarikan diri, Yandi rupanya sempat berupaya mengganti identitas dan kerap berpindah-pindah tempat. Upaya itu dilakukan untuk lepas dari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaTim khusus bentukan Polresta Kendari melakukan penangkapan terhadap penipu agen BRI Link bernama Panjul. Saat ditangkap ia bersembunyi di dalam lemari pakaian.
Baca Selengkapnya