Selama buron, pria dalam kasus BW kerap pindah tempat persembunyian
Merdeka.com - Tersangka dugaan kasus mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, di Mahkamah Konstitusi, Zulfahmi Arsyad sempat menjadi buronan penyidik Bareskrim. Zul sempat buron ke beberapa tempat di Kalimantan.
"Setelah DPO dari situ Bareskrim kirim tim isi enam orang ke Kalimantan Tengah tetapi tidak ada kabar. Katanya di Kalbar. Dicek di Kalbar kemudian tersangka rupanya ke Jepara, Jawa Tengah," kata Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona saat dikonfirmasi wartawan, di Jakarta, Selasa (3/3).
Setelah melakukan perburuan panjang, akhirnya satgas Bareskrim menangkap pria yang diketahui kerabat Bupati Kotawaringin Barat itu di Solo, Jawa Tengah. Akhirnya Zul diangkut penyidik Selasa dan kini tengah menjalani pemeriksaan.
-
Kapan Bambang Hermanto ditangkap? Bambang yang sedang pulang kampung ditangkap karena dituduh melakukan pemberontakan.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Bagaimana Soepardjo ditangkap? Tanggal 12 Januari 1967, Satgas Kalong dibantu Tim Intel Angkatan Udara akhirnya berhasil menangkap Brigjen Soepardjo di sebuah rumah di kawasan Halim Perdanakusuma.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Dapat info Z ini ada di Solo dan di situ kita tangkap pukul 20.00 WIB, Senin (2/3) malam. Z tiba di Jakarta pukul 16.00 WIB, Selasa (3/3) sore. Saat ini masih diperiksa oleh penyidik direktorat tindak pidana ekonomi dan khusus Bareskrim," tandasnya.
Sebelum menetapkan dan menangkap Zulfahmi, Bareskrim telah lebih dulu menetapkan Wakil Ketua KPK non-aktif Bambang Widjojanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, di Mahkamah Konstitusi, pada 2010 lalu. Oleh penyidik, Bambang dikenakan Pasal 242 ayat (1) KUHP tentang sumpah palsu dan keterangan palsu juncto Pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP juncto Pasal 55 ayat (2) ke dua KUHP tentang penyertaan dalam tindak pidana juncto Pasal 56 KUHP tentang dipidana sebagai pembantu kejahatan dengan ancaman hukuman penjara diatas tujuh penjara.
Kasus tersebut bermula saat Pilkada Kotawaringin Barat yang digelar pada 5 Juni 2010 memenangkan pasangan Sugianto dan Eko Soemarmo. Namun, kemenangan keduanya membuat lawannya, Ujang Iskandar dan Bambang tidak puas.
Kemudian keduanya mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan menuding kemenangan pasangan Sugianto versi Komisi Pemilihan Umum setempat telah melakukan politik uang dan mengancam warga. Akhirnya pada 7 Juli 2010, MK mengeluarkan putusan bahwa kemenangan pasangan Sugianto tidak sah secara hukum dan menyatakan Ujang yang memenangi pilkada.
Dengan begitu, Ujang yang tak lain Bupati Kobar petaha kembali menjadi orang nomor wahid di Kabupaten tersebut. Dalam sengketa itulah, Bambang yang merupakan pengacara Ujang diduga berperan mengumpulkan 68 saksi di sebuah hotel dan dilatih untuk berbohong dalam persidangan. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Baca SelengkapnyaVideo kaburnya seorang tahanan di Pengadilan Negeri Kabupaten Sarolangun, Jambi, Rabu (10/7), viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Harun Masiku di Indonesia terlacak sebelum KPK meminta Polri menerbitkan Red Notice.
Baca SelengkapnyaTerdakwa dituntut 2 tahun penjara dan denda Rp10 juta oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Makassar.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan terhadap Muh Ali Imran karena balas dendam. Akibat perbuatannya, G terancam dijerat Pasal 338 KUHP
Baca SelengkapnyaDengan ditangkapnya Dito, per hari ini ia telah resmi ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya