Selama disandera, 10 WNI diberi makan dan tidur beralas tanah
Merdeka.com - Wendi Khardian, korban penyekapan Kelompok Abu Sayyaf di Filipina beberapa waktu lalu, menceritakan bahwa dirinya selama disekap bersama sembilan Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia lainnya, tetap diberi makan.
"Selama disekap itu setiap harinya saya beserta teman yang lain tetap diberi makan nasi. Sistemnya, kami makan jika diberikan, kadang tiga kali sehari, kadang kurang dari itu," tutur Wendi di Padang, Selasa (3/5).
Untuk porsi makanan, masih kata Wendi, juga diberikan secukupnya. Namun dirinya tidak bisa menikmati makanan tersebut lantaran dalam keadaan cemas serta was-was.
-
Siapa yang menemani Wiwik Sagita beribadah? Bersama sang ibunda dan putri tercintanya, Wiwik membagikan potret di Ka'bah diiringi dengan caption yang menyentuh banget, 'Suara IBUmu dirumah adalah Nikmat Yg pantas Kamu Syukuri, Nikmat yg blm Tentu dmiliki Semua Org'.
-
Mengapa tawasul dilakukan? Tawasul mengacu pada tindakan mencari syafaat atau memohon kepada Allah melalui perantaraan orang yang saleh, seperti Nabi atau ulama.
-
Mengapa Tawasul Yasin dilakukan? Dengan doa ini, diharapkan Anda bisa bertawasul dengan orang-orang yang dekat kepada Allah. Sehingga dengan memohonkan rahmat untuk mereka, mereka juga dapat membantu memohonkan permintaan yang sedang dipanjatkan kepada Allah.
-
Apa yang dilakukan umat muslim di Nisfu Syaban? Dalam Islam, bulan Syaban memiliki hari yang istimewa. Tidak lain adalah hari pertengahan bulan Syaban, yaitu hari ke-15. Hari ini disebut juga dengan istilah Nisfu Syaban. Pada hari ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah.
-
Bagaimana cara melakukan tawasul? Tawasul adalah praktik yang memiliki sejarah yang mengakar dan telah dianut oleh umat Islam selama berabad-abad.
Selama disandera, Wendi bersama sembilan rekannya sehari-harinya hanya duduk di tempat mereka dikumpulkan bersama-sama.
"Kami 10 orang itu dikumpulkan pada satu tempat, dan tidak boleh menjauh dari tempat itu. Kami tidak berani berbuat macam-macam, karena selalu diawasi oleh beberapa orang yang menggenggam senjata laras panjang," beber Wendi.
Wendi menambahkan tempat yang ditempatinya itu tidak menetap, dari satu tempat ke tempat lain. Karena penyekap selalu berpindah-pindah lokasi sesuai penilaian situasi.
"Jika mereka menilai suatu titik hutan itu tidak aman, maka pindah ke titik lainnya. Setiap titik itu kami tidur, dan duduk hanya beralas tanah saja," ungkapnya.
Selain itu pada malam hari, hanya bergelap-gelapan tanpa sedikitpun penerangan.
Wendi juga menceritakan kelompok Abu Sayyaf memberikan kebebasan untuk menunaikan ibadah salat.
"Tidak ada larangan ketika kami menunaikan salat, dibiarkan saja. Kami juga tidak pernah menerima tindakan kekerasan," ujar Wendi.
Kepulangan Wendi membuat rumahnya ramai dikunjungi oleh warga serta kerabat sejak dirinya sampai di Padang, Sumatera Barat, sekitar pukul 09.20 WIB.
"Sejak sampai di rumah, hingga pukul 13.20 WIB kerabat serta warga masih terus bergantian datang untuk menjenguk serta mengetahui kondisi Wendi saat ini," kata ayah Wendi, Aidil.
Aidil mengaku, pihak keluarga sangat bersyukur atas kedatangan anak pertamanya itu di rumah yang beralamat di RT 01, RW 01, Jalan Doktor Mohammad Hatta, Pasar Ambacang, daerah setempat.
"Kami sangat bersyukur akhirnya bisa melihat anak kami lagi, dalam keadaan selamat," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencananya mereka akan dipulangkan pada Sabtu (1/6) malam sekitar jam 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Baca SelengkapnyaSetiap tenda dilengkapi dengan kasur, bantal, hingga AC
Baca SelengkapnyaSeorang haji backpaker cerita saat ia tidur di Muzdalifah dengan menggunakan alas kardus.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka diamankan lantaran tidak bisa menunjukkan visa haji sebagai syarat masuk ke Kota Suci Mekkah.
Baca SelengkapnyaPolisi syariah menggelar razia di warung dan pasar selama Ramadan.
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaSaat ini total terjadi tiga kasus haji tanpa visa resmi dengan melibatkan puluhan orang.
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaPenempatan tenda-tenda jemaah haji Indonesia telah ditentukan oleh Kerajaan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaJemaah yang nekat seperti menunaikan ibadah haji tanpa memiliki visa haji dan tasreh atau surat izin dari Kerajaan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaBegini momen kehangatan para pengungsi Gaza sewaktu sahur bersama di tenda darurat.
Baca Selengkapnya