Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selama Pandemi Covid-19, Bali Kehilangan 54 Persen Kontribusi Sektor Pariwisata

Selama Pandemi Covid-19, Bali Kehilangan 54 Persen Kontribusi Sektor Pariwisata Pantai Kuta, Bali. ©Pixabay/jeniffertn

Merdeka.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace menyampaikan sektor pariwisata mengalami pukulan yang sangat keras dengan adanya Pandemi Covid-19. Cok Ace menyatakan, pendapatan terbesar untuk Bali saat ini diperoleh dari sektor pariwisata sebesar 50 persen lebih.

"Bisa dibayangkan bagaimana terpuruknya perekonomian Bali saat dihantam oleh pandemi ini," kata Cok Ace saat membuka Rakorwasin di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (24/5).

Menurut Cok Ace, tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi yang sangat dalam karena kontribusi pariwisata sebesar 54 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) menjadi hilang, yaitu, Triwulan I sebesar -1,2 persen (YoY), Triwulan II yaitu 11,06 persen (YoY), Triwulan III sebesar -12,32 persen (YoY), dan Triwulan IV menjadi -12,21 persen (YoY).

Orang lain juga bertanya?

"Kondisi saat ini tentunya sangat berat untuk kita semua, namun Pemerintah Provinsi Bali melalui visi pembangunan daerah Bali 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru, Pemerintah Provinsi Bali tetap berkomitmen untuk selalu berusaha mencari solusi terbaik sehingga kita dapat segera pulih kembali," jelasnya.

Adapun beberapa alternatif yang disiapkan Pemprov Bali seperti persiapan tiga zona hijau yang meliputi daerah Sanur, Ubud dan Nusa Dua, menyiapkan fasilitas MICE di Nusa Dua, memperbaiki transportasi darat, laut dan udara, mengusulkan anggaran PEN dengan total usulan Rp 260.734.633.000 di tahun 2021 untuk memperbaiki infrastruktur.

"Untuk jangka panjang, Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan beberapa langkah, yaitu dengan mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata serta menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali antara sektor pariwisata dengan pertanian dan Industri," ujarnya.

Saat ini, menurutnya kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDRB) lebih dari 54 persen dengan upaya yang telah dilakukan Pemprov Bali diharapkan bisa menuju pariwisata yang lebih berkualitas.

Sementara Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara, Dr. Sally Salamah mengatakan, BPKP dan Pemerintah Daerah berkomitmen tinggi untuk melakukan kolaborasi menjaga akuntabilitas keuangan daerah.

Menurutnya, secara nasional terdapat 60 isu strategis dan 67 isu strategis berskala regional yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 demi mempercepat pemulihan ekonomi.

"Sementara khusus untuk pemerintah Provinsi Bali akan fokus membahas percepatan pemulihan ekonomi di sektor pariwisata pasca pandemi," ujarnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur Koster Targetkan Akhir 2023 Minimum 5,5 Juta Turis Asing Masuk ke Bali
Gubernur Koster Targetkan Akhir 2023 Minimum 5,5 Juta Turis Asing Masuk ke Bali

Untuk saat ini kendati kunjungan wisatawannya belum balik 100 persen seperti situasi normal perekonomian Bali sudah mencapai 5,6 persen.

Baca Selengkapnya
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.

Baca Selengkapnya
Megawati Kritik Pariwisata Bali Amburadul, Begini Respons Koster
Megawati Kritik Pariwisata Bali Amburadul, Begini Respons Koster

Megawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.

Baca Selengkapnya
Hadiri ICIOG 2023, Sri Mulyani Minta Pengusaha Migas Habiskan Uang di Bali
Hadiri ICIOG 2023, Sri Mulyani Minta Pengusaha Migas Habiskan Uang di Bali

International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 digelar di Bali.

Baca Selengkapnya
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Jerit Agen Perjalanan di Bali Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Rugi Rp1,7 Miliar
Jerit Agen Perjalanan di Bali Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Rugi Rp1,7 Miliar

Erupsi Gunung Lewotobi mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi

Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.

Baca Selengkapnya
Upah di Bali Hanya Rp3 Juta per Bulan, Pekerja Keberatan Jika Harus Dipotong 3 Persen untuk Tapera
Upah di Bali Hanya Rp3 Juta per Bulan, Pekerja Keberatan Jika Harus Dipotong 3 Persen untuk Tapera

Kebijakan Tapera kurang tepat bila di Bali, kendati mayoritas pekerja di Bali rata-rata memiliki rumah di kampung.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Kantor DJP Bali Sudah Kumpulkan Pajak Rp6,1 Triliun
Awal Tahun, Kantor DJP Bali Sudah Kumpulkan Pajak Rp6,1 Triliun

Angka ini sudah mencapai 60,42 persen dari target penerimaan Rp10,11 triliun.

Baca Selengkapnya
KEK Sanur Dapat Suntikan Investasi Rp10,3 Triliun, Berpotensi Serap 43 Ribu Pekerja
KEK Sanur Dapat Suntikan Investasi Rp10,3 Triliun, Berpotensi Serap 43 Ribu Pekerja

Investasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Teriak, Pajak 40% Ancam Geliat Bisnis Spa di Bali
Pengusaha Teriak, Pajak 40% Ancam Geliat Bisnis Spa di Bali

Pengusaha menilai kenaikan itu tergesa-gesa. Padahal Bali saja bangkit usai pandemi.

Baca Selengkapnya
Gubernur Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat: Pariwisata Sumbar Kembali Tiarap Seperti saat Covid-19
Gubernur Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat: Pariwisata Sumbar Kembali Tiarap Seperti saat Covid-19

Desember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.

Baca Selengkapnya