Selama Pandemi, Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak di Aceh Capai 697 Kasus
Merdeka.com - Angka kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Aceh dari Januari sampai September 2021 mencapai 697 kasus. Hal ini berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Aceh.
"Ini belum lagi (korban) yang tidak berani lapor, karena memang (masih ada persepsi di masyarakat) dianggap aib keluarga, dan korban dapat tekanan dari pelaku sehingga ada rasa takut, cemas," kata Kepala UPTD-PPA Aceh Irmayani Ibrahim, Sabtu (11/12).
Dia mengatakan, data 697 kasus itu belum terhitung dengan data di bulan Oktober, November dan Desember 2021.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Kapan kekerasan itu terjadi? Tzuyang menyebut bahwa mantan pacarnya memiliki rekaman ilegal atau molka tentang dirinya. Ancaman tersebut membuatnya terus hidup dalam ketakutan selama lima tahun.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Kekerasan seksual yang dialami perempuan dan anak di Aceh, tutur Irmayani Ibrahim, semakin meningkat kala Pandemi Covid-19, dengan pelakunya mayoritas adalah orang terdekat korban.
Dia berharap, tingginya angka kasus kekerasan seksual itu, pemerintah perlu memikirkan segera program pembangunan Rumah Aman bagi korban. Selama ini pihaknya hanya mampu bekerja sama dengan Dinas Sosial.
"Program Rumah Aman yang layak, ketika korban berada di situ tidak ada yang tahu. Di Rumah Aman ini nantinya ada ibu asuh, pengamanan, tenaga psikolog dan pendampingan yang responsif terhadap korban," ujarnya.
Senada dengan Irmayani Ibrahim, Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Flower Aceh, Ernawati, juga mengungkapkan kekerasan seksual menunjukkan tren peningkatan di Aceh, terutama di masa pandemi Covid-19 dengan pelaku rata-rata adalah orang terdekat korban.
Dia mengatakan, saat ini seperti tidak ada ruang aman lagi untuk perempuan dan anak. "Pelaku menyerang random tidak hanya anak-anak bahkan juga lansia. Sangat berisiko, seperti tidak ada ruang aman lagi. Bahkan kasus kekerasan seksual ini juga terjadi kampus," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaTindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaPerempuan juga mengalami bentuk kekerasan non-kontak seperti pelecehan daring atau verbal.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual tersangka tunadaksa berinisial IWAS bertambah dari 13 menjadi 15 orang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu telah dilaporkan ke Polres Purworejo pada Juni 2024 dan masih belum ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaSatuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Indonesia (PPKS UI) menerima 29 laporan kekerasan seksual di kampus itu.
Baca SelengkapnyaSatgas TPPO Polri Ringkus 714 Tersangka dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan mencatat dalam semester pertama 2024, telah ada 2.343 kasus yang dilaporkan langsung ke mereka.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah yang juga menjadi pembicara webinar ini meminta semua pihak meningkatkan waspada.
Baca Selengkapnya