Selama perayaan kawalu wisatawan dilarang masuk kampung Baduy
Merdeka.com - Selama tiga bulan masyarakat Baduy Dalam melaksanakan tradisi kawalu. Selama perayaan tersebut, wisatawan domestik maupun mancanegara dilarang memasuki kawasan Baduy Dalam tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik. Nantinya imbauan larangan itu dipasang di pintu gerbang Baduy di Ciboleger.
Asep, Penggiat Masyarakat Baduy mengatakan selama kawalu perkampungan Baduy Dalam tertutup bagi pengunjung, sekalipun itu pejabat daerah ataupun pejabat negara.
"Selama melaksanakan kawalu, kondisi kampung Baduy Dalam sepi karena mereka berpuasa dan banyak memilih tinggal di rumah-rumah," kata Asep, Senin (15/2).
-
Bagaimana masyarakat Baduy menjaga keasrian alam di kampung mereka? Salah satu upaya menjaga keasrian alam adalah melalui kegiatan bertaninya dengan sistem huma. Warga hanya boleh panen satu kali dalam satu tahun, dan merawat tanaman hasil buminya dengan tidak menggunakan pupuk kimia.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Apa yang menjadi pantangan warga Baduy? Masyarakat menjadikan perintah leluhur sebagai ajaran sehari-hari, agar saling menjaga antara alam, manusia, dan kondisi sosial kemasyarakatannya.
-
Kenapa Bu Wahyuti tinggal di kampung terpencil? Bu Wahyuti mengatakan ia terpaksa tinggal di kampung terpencil itu karena belum memiliki rumah sendiri, sehingga ia dan keluarganya harus menumpang di rumah yang disewakan pihak perhutani.
-
Apa yang unik dari masyarakat kampung ini? Daerah tersebut dikenal dengan akulturasi masyarakat Dayak dan Tionghoa.
-
Apa keunikan rumah Baduy? Masih di kanal YouTube yang sama, warga Baduy memiliki pantangan untuk tidak menaruh kursi maupun ranjang di dalam rumah mereka.
Perayaan Kawalu adalah peninggalan adat yang turun temurun dan harus dilaksanakan. Ritual tersebut dengan cara puasa dan berdoa meminta keselamatan bangsa dan negara agar aman, damai, dan sejahtera.
"Kalau negara ini aman dan damai tentu masyarakat akan sejahtera," katanya.
Seperti diberitakan Antara. Masyarakat kampung Baduy Dalam melaksanakan tradisi kawalu pertama di mulai Februari, dan pada bulan Maret kawalu dua, serta perayaan kawalu ketiga pada Maret mendatang.
"Mereka menjalankan tradisi kawalu penuh khusyuk dan penuh sederhana," ungkapnya.
Tradisi kawalu warisan nenek moyang yang harus dilaksanakan setiap tahun, dirayakan tiga kali selama tiga bulan dengan puasa seharian.
Perayaan kawalu merupakan salah satu tradisi ritual yang dipercaya oleh warga Baduy Dalam sehingga perlu menghargai dan menghormati keyakinan agama yang dianut mereka.
Setelah berakhir perayaan kawalu, masih kata Asep, pengunjung kembali diperbolehkan mendatangi kawasan Baduy Dalam. Setelah kawalu, satu bulan yang akan datang merayakan acara Seba dengan mendatangi Bupati dan Gubernur Banten dengan membawa hasil-hasil bumi (pertanian).
"Setiap perayaan seba, masyarakat Baduy akan membawa hasil pertanian ladang, seperti gula merah, pisang dan petai," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suku Baduy Dalam berusaha kuat menjaga tradisi dan aturan budaya yang telah dijalankan leluhur mereka.
Baca SelengkapnyaRitual jemaah penganut Tarekat Naqsyabandiah di Ranah Minang ini menghabiskan waktu di Bulan Ramadan dengan berzikir dan berdoa kepada Allah.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat adat Baduy sejak dahulu tidak ada yang memelihara kambing.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaIni penting dipahami bagi siapapun yang ingin ke Baduy Dalam. Jangan sampai melanggar.
Baca SelengkapnyaDesa tersebut berlokasi di Ohoibadar, Kabupaten Maluku Tenggara.
Baca SelengkapnyaKabarnya, orang yang nekat foto-foto di Baduy Dalam tidak bisa pulang.
Baca SelengkapnyaBulan ini adalah bulan suci bagi masyarakat suku Tengger
Baca SelengkapnyaRumah milik warga Baduy ini unik dan beda dari yang lain.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaVideonya viral dan menuai pujian karena ia bisa menghargai tradisi di Bali.
Baca Selengkapnya