Selama Ramadan, napi Rutan Buntok ikuti program one day one juz
Merdeka.com - Selama Bulan Ramadan, Rumah Tahanan Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, menggelar program religi. Di antaranya one day one juz bagi narapidana muslim.
Kepala Rutan Buntok, Hidayat menuturkan, dalam program ini, warga binaan yang beragama Islam akan membaca Alquran minimal 1 juz setiap hari, dengan harapan pada akhir Ramadan nanti bisa mengkhatamkan Alquran.
"Selain itu juga, kita juga membuat program kamar hunian mengaji, yang mana dalam setiap blok disiapkan kamar sebagai sentral untuk mengaji," kata Hidayat kemarin. Demikian tulis Antara.
-
Bagaimana cara para santri di Ponpes Raudlotul Quran belajar Al-Quran? Di sana para santri harus menyetor hafalan Al-Qur’an kepada ustaz tiga kali sehari.
-
Apa yang dilakukan napi di Lapas Malang selama Ramadan? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Bagaimana narapidana di Lapas belajar memasak? Salah seorang warga binaan yang menjadi tukang masak di Rutan Kelas IIB Garut, Ahmad (37) mengatakan bahwa sebelum resmi menjadi tukang masak ia mendapat pelatihan khusus dalam memasak. Hal yang sama juga didapatkan warga binaan lainnya yang bertugas di dapur.
-
Apa yang dipelajari oleh santri di Ponpes Darul Amanah selama bulan Ramadan? Sejatinya Ponpes Darul Amanah merupakan salah satu pesantren yang menerapkan prinsip pendidikan seimbang antara agama dan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Namun begitu memasuki Ramadan, kegiatan santri difokuskan untuk memperdalam ilmu agama. Dalam hal ini mereka fokus memperdalam kitab kuning.
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Siapa yang wajib belajar menurut hadis? Dalam agama Islam sendiri, belajar atau menuntut ilmu merupakan sesuatu hal yang wajib dilakukan. Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam sabda Rasulullah pada sebuah hadis riwayat Al-Baihaqi.
Dalam program tersebut, pihak rutan akan menempatkan beberapa warga binaan yang bisa mengaji untuk mengajarkan warga binaan lainnya yang tidak lancar, maupun yang belum bisa mengaji.
"Sedangkan program lainnya yakni mengadakan pesantren Ramadhan 1437 Hijriyah," tambah dia.
Dia menjelaskan, khusus untuk kegiatan pesantren Ramadan ini, pihaknya akan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ma'arif Buntok dari tanggal 13-30 Juni 2016 mendatang.
"Melalui program seperti ini, diharapkan setelah warga binaan ini nantinya bebas akan bisa memberikan manfaat, paling tidak bagi diri mereka sendiri, keluarganya maupun masyarakat," demikian kata Hidayat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Baca SelengkapnyaPPPA Daarul Qur'an mengunjungi Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Kota Semarang pada Senin pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKegiatan pesantren kilat ini mengusung tema Gema Ramadan Malinjo.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Baca SelengkapnyaTernyata, telunjuk yang menjulang tinggi itu adalah bahasa isyarat huruf hijaiyah "ba"
Baca SelengkapnyaDi ponpes ini, para santrinya digembleng untuk bisa menjadi seorang hafiz
Baca SelengkapnyaKegiatan tadarus Alquran yang dilakukan secara rutin ini dalam rangka meningkatkan keimanan santri di bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaDengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan hafalan Alquran, para santri akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mereka akan menjadi guru ngaji di berbagai Rumah Tahfidz.
Baca SelengkapnyaJemaahnya tidak hanya berasal dari Indonesia, ada juga dari mancanegara.
Baca SelengkapnyaNixon menjelaskan, selain di Bandung, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Makassar, Jakarta, Surabaya, Bengkulu, Palu serta Serang, Banten.
Baca Selengkapnya