Selama Ramadan, Warga Solo Tidak Dibolehkan Tarawih Keliling

Merdeka.com - Pemerintah Kota Solo menerbitkan surat edaran (SE) baru terkait perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Tidak banyak perubahan dalam SE yang ditandatangani Wali Kota Gibran Rakabuming Raka tersebut.

Dalam SE Nomor 067/1010 yang berlaku 5-18 April 2021 itu ada beberapa ketentuan tambahan yang mengatur terkait kegiatan selama bulan Ramadan. Di antaranya terkait pelaksanaan salat tarawih. Meski diperbolehkan dengan syarat dan protokol kesehatan di masjid, namun untuk salat tarawih keliling (tarling) masih belum diizinkan, karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

"Untuk Salat Tarawih di Masjid biasa masih diperbolehkan. Untuk tarling tidak diperkenankan," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani, Selasa (6/4).

Pemkot Solo bersama Muspida, lanjut dia, dengan kebijakan tersebut tidak mengadakan tarling. Sedangkan untuk salat Tarawih dilakukan pembatasan 50 persen dari kapasitas masjid. Untuk peserta hanya boleh diikuti jemaah dari warga setempat.

"Untuk ceramah, tausiah, kultum Ramadan, kuliah subuh, khutbah Jumat paling lama dengan durasi waktu 7 menit. Selain itu, setiap jemaah harus membawa sajadah dan mukena sendiri," jelasnya.

Ahyani yang juga menjabat Ketua Satgas Covid-19 ini mengemukakan, yang juga menjadi perhatian bagi masjid selama Ramadan adalah harus menunjuk petugas khusus dalam mengawasi protokol kesehatan bagi semua jemaah.

"Untuk tadarus dilaksanakan secara daring. Kalau buka bersama diperbolehkan, syaratnya tidak berkerumun dan tidak dilaksanakan di rumah tinggal," pungkas dia.