Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Selama tak KKN, politik dinasti boleh saja'

'Selama tak KKN, politik dinasti boleh saja' SBY buka puasa bersama dengan wartawan. ©rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Tertangkapnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang juga adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat politik dinasti kembali mencuat. Terlebih, banyak pihak yang mensinyalir Ratu Atut kerap memberikan sejumlah proyek kepada Wawan.

Keberadaan politik dinasti ini menimbulkan pro dan kontra dari pelbagai kalangan. Apalagi, ketika seorang pemimpin menempatkan keluarganya sebagai rekanan atau menjadi pesaing dalam pemilihan.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah menilai, selama berdasarkan kemampuan yang dimiliki maka tidak ada yang salam dalam pelaksanaannya. Selama, hal itu tidak dibarengi dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Orang lain juga bertanya?

"Kita hanya melihat politik dinasti itu salah semua. Kalai adiknya pingin jadi camat, anak pingin jadi calon bupati pengganti boleh saja, asal jangan KKN, itu yang salah," ujar Iberamsjah saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (13/10).

Hal itu pun dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) yang menempatkan beberapa orang keluarganya dalam partai. Seperti mengangkat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebagai Sekjen Demokrat, iparnya Pramono Edhie Wibowo sebagai calon presiden atau keluarga lainnya menjadi calon anggota legislatif.

Hal itu terlihat dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) yang tercatat di data KPU, tercatat sebanyak 15 orang caleg Partai Demokrat merupakan keluarga besar Cikeas.

"Itu kan dinasti juga, kalau ada kemampuan dan kesempatan boleh saja, tapi bukan KKN," tandasnya.

Menurutnya, ada beberapa keuntungan yang didapat jika politik dinasti ini berjalan, yakni penyelenggaraan pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya. "Kalau untuk kepentingan pemerintahan, bersaing memperebutkan kekuasaan. Saya lihat itu positif," katanya.

Meski demikian, diterapkannya sistem dinasti itu juga menyimpan sejumlah kerugian. "Rugi karena didasari kolusi, seperti mengatur proyek, korupsi, memberi kesempatan pada adiknya tapi org lain rugi," pungkasnya. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern

Apakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Spanduk Lawan Politik Dinasti Bertebaran di Jakarta
FOTO: Penampakan Spanduk Lawan Politik Dinasti Bertebaran di Jakarta

Sejumlah kalangan yang menolak Politik Dinasti memajang spanduk "Ayo Lawan Politik Dinasti" di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti
Survei Indikator Politik: 42,9 Persen Responden Tak Khawatirkan Politik Dinasti

Sebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan. Jika semula 33,7 persen, kini menjadi 42,9 persen.

Baca Selengkapnya
Survei: 62,1 Persen Publik Tak Masalahkan Politik Dinasti
Survei: 62,1 Persen Publik Tak Masalahkan Politik Dinasti

Populi Center merilis hasil survei tentang respon publik terhadap isu politik dinasti.

Baca Selengkapnya
'Semua Warga Memiliki Hak Politik Sama, Tak Boleh Dikebiri karena Kekerabatan dengan Penguasa'
'Semua Warga Memiliki Hak Politik Sama, Tak Boleh Dikebiri karena Kekerabatan dengan Penguasa'

Kamhar menuturkan, polemik tentang politik dinasti ini selalu menjadi diskursus publik, utamanya menjelang pemilu dan pilkada.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Mahfud Md Sindir Dinasti Politik Jorok, Rekayasa Hukum & Bantu Kemenangan
VIDEO: Keras Mahfud Md Sindir Dinasti Politik Jorok, Rekayasa Hukum & Bantu Kemenangan

Calon wakil presiden Mahfud Md memberikan respons terkait dinasti politik yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik

Baca Selengkapnya
Yusril: Politik Itu Jangan Terkesan Timbulkan Dinasti dan Restu-restuan
Yusril: Politik Itu Jangan Terkesan Timbulkan Dinasti dan Restu-restuan

Menurut dia, restu itu bukan hal yang perlu dilakukan, terlebih akan ada dampak untuk pemimpin mendatang.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Litbang Kompas: 60,7 % Responden Sebut Gibran Cawapres Hasil Dinasti Politik
Survei Terbaru Litbang Kompas: 60,7 % Responden Sebut Gibran Cawapres Hasil Dinasti Politik

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas: 63,7 Persen Publik Setuju Politik Dinasti Dibatasi
Survei Litbang Kompas: 63,7 Persen Publik Setuju Politik Dinasti Dibatasi

Hasil Survei Litbang Kompas menyatakan, sebanyak 63,7 persen responden menyetujui agar praktik politik dinasti dibatasi.

Baca Selengkapnya
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi

Busyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.

Baca Selengkapnya