Selamatkan anak tenggelam, pria ini tewas karena kehabisan tenaga
Merdeka.com - Seorang pria paruh baya bernama Ardinas (45) tewas usai menyelamatkan anaknya yang hampir diseret ombak di Pantai Tiku, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kejadian berawal saat Ardinas berusaha menyelamatkan buah hatinya bernama Akmal (16) yang terseret ombak karena berenang terlalu ke tengah.
"Korban berhasil mengangkat tubuh anaknya ke atas dan selamat. Malangnya korban justru tenggelam setelah itu," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Luthfie saat dihubungi merdeka.com, Jumat (6/7) siang.
Menurutnya, anak korban yang sudah lemas tak berdaya dan pingsan berhasil diselamatkan hingga ke tepi pantai. Sedangkan korban yang diduga kehabisan tenaga menyelamatkan anaknya terapung tak berdaya.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Masyarakat dan nelayan sekitar yang melihat kejadian tersebut sempat turun membantu hingga korban berhasil sampai ke tepian dalam kondisi tak sadarkan diri.
"Keduanya sempat mendapatkan pertolongan di Puskesmas Tanjung Mutiara, malangnya korban meninggal di Puskesmas. Sedangkan anaknya sudah sadarkan diri dan dirujuk ke RSUD Lubuk Basung untuk penanganan medis lebih lanjut," terangnya.
Informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, jasad korban sudah dibawa ke rumah duka.
"Rencananya, hari ini langsung dimakamkan pihak keluarga," kata Luthfie.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaDua anggota polisi bernama Bripka Ahmad Rifai dan Bripka Kur Anyelus Say, menjadi pahlawan setelah berhasil menyelamatkan seorang anak.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca Selengkapnya