Selamatkan Warga Saat Kerusuhan Wamena, Dua Tokoh Papua Terima Penghargaan

Merdeka.com - Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan penghargaan kepada dua tokoh asal Papua karena perannya dalam melindungi warga saat terjadi kerusuhan di Wamena. Kedua tokoh yang mendapatkan penghargaan ini adalah Yason Yikwa dan Titus Kogoya.

Dua tokoh dari Papua ini diberi penghargaan Pelopor Perdamaian 2019 oleh Agus Gumiwang. Penghargaan terhadap dua tokoh Papua ini diserahkan oleh Agus Gumiwang di Candi Prambanan, Rabu (16/10) malam.

Agus Gumiwang menilai kedua tokoh itu dengan penuh keberanian dan keikhlasan menyelamatkan 500 orang warga saat terjadi kerusuhan di Wamena. Karena keberanian dan keikhlasan Yason dan Titus ini 500 orang warga berhasil diselamatkan dan tak menjadi korban kerusuhan di Wamena.

"Mereka berdua telah memberi andil atas penyelamatan sandera 500 orang warga pendatang yang terjebak oleh kelompok massa perusuh di wilayah Pikhe dan wilayah Waesaput, Kabupaten Jayawijaya. Yason dan Titus adalah simbol dalam perjuangan menjaga perdamaian," ujar Agus Gumiwang.

Yason Yikwa sendiri adalah seorang pendeta asal Papua yang bertugas di Gereja Baptis Panorama, Phike, Desa Dokoku, Distrik Kubiki, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Saat terjadi kerusuhan di Wamena, Yason berhasil menyelamatkan lebih kurang 300 orang warga pendatang.

Yason melindungi warga pendatang ini dengan cara mengevakuasi dan melindunginya di dalam gereja yang dikelolanya. Karena keberanian Yason tersebut, 300 orang pendatang ini berhasil diselamatkan dari sasaran amukan warga di Wamena.

Yason pun berani memasang badan dan melindungi para pendatang dari para perusuh. Keberanian Yason ini pun membuat para perusuh akhirnya tak jadi memburu warga yang dilindungi Yason di dalam gereja.

Sedangkan Titus Kogoya mendapatkan penghargaan dari Agus Gumiwang karena keberaniannya melindungi warga pendatang saat kerusuhan di Wamena meletus. Bersama sejumlah warga, Titus pun mencegah masuknya perusuh ke dalam kampung.

Demi melindungi warga dari amukan perusuh di Wamena, Titus pun memblokade jalan masuk ke kampungnya dari para perusuh yang mengincar warga pendatang.

Titus bersama sejumlah pemuda lainnya kemudian memblokade jalan masuk ke kampung. Dengan merobohkan pohon-pohon di jalan, Titus memblokade masuknya kelompok perusuh ke dalam kampung.

Selain melindungi warga dengan cara memblokade jalan, Titus juga melindungi para warga pendatang di dalam rumahnya. Usai situasi kondusif, Titus pun membawa korban ke pengungsian yang disediakan.