'Selangkah lagi militer masuk kekuasaan pemerintahan Jokowi'
Merdeka.com - Sepekan terakhir setelah peristiwa aksi demo besar-besaran 4 November, Presiden Joko Widodo (Jokowi) aktif melakukan safari politiknya. Tidak hanya menggelar pertemuan dengan ulama, tapi juga menyambangi prajurit-prajuritnya di institusi TNI dan Polri. Kunjungan Jokowi secara langsung dengan bertemu personel TNI dan Polri cukup menarik perhatian.
Didampingi Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Jokowi memberikan arahan kepada perwira tinggi Polri di PTIK. Jokowi melanjutkan dengan menemui prajurit TNI AD di Mabes TNI AD bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Setelah itu Jokowi menyambangi markas Kopassus. Kepala Negara juga menemui langsung personel Brimob di mako Kelapa Dua, dilanjutkan menyambangi prajurit marinir di Markas Marinir Cilandak.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Mengapa Jokowi meminta TNI-Polri belajar teknologi? Maka dari itu, Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif LIMA Indonesia Ray Rangkuti menilai safari presiden ke instansi TNI dan Polri merupakan konsolidasi internal pemerintah. Ray menilai Presiden ke-7 RI itu terlihat repot dengan langkah-langkahnya sendiri yang kerap melibatkan militer dalam pemerintahannya hanya untuk melakukan pengamanan.
"Sebetulnya Jokowi itu kan direpotkan oleh langkah-langkah dia sebelum ini, yaitu dia selalu menarik-narik militer ke dalam ranah pengamanan, sedikit-sedikit suruh militer," kata Ray di Jakarta, Kamis (10/9).
Jokowi juga terlihat selalu berkonsolidasi dengan Kapolri dan Panglima TNI. Akibatnya, militer menjadi terlihat dekat dengan politik. Dia menebak, Jokowi sadar betul bahwa dia membutuhkan peran militer. Salah satunya dengan pernyataannya yang menyebut Kopassus bisa digerakkan kapan saja dalam kondisi darurat.
"Kalau dia enggak bisa pegang TNI yang massanya besar ya bakal repot. Nah sekarang Pak Jokowi dalam satu tahun terakhir menarik terus dari pertahanan ke pengamanan nah selangkah lagi masuk ke kekuasaan. Oleh karena itu dia melakukan konsolidasi karena tinggal selangkah lagi," papar Ray.
Ray mengingatkan Presiden Jokowi harus berhati-hati dengan kedekatan militer dalam pemerintahannya.
"Siapapun presidennya baik itu dari sipil maupun militer agak hati-hati kalau memasukkan militer masuk ke dekat kekuasaan. Mereka punya ‘senjata’," tutup Ray.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap menteri juga memiliki data intelijen. Namun, laporan tersebut diterimanya setiap satu bulan sekali.
Baca SelengkapnyaDi mata Connie, sosok Agus mempunyai kedekatan dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan indikasi ancaman ketika Agus naik menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan pada Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di Stadion Manahan Solo, Rabu (20/9)
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaDeretan mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang punya karir moncer di militer.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaJokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu mendapatkan data lengkap dari BIN, BAIS, TNI, Polri, dan PPATK.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI-Polri menyiapkan langkah proaktif untuk menetralisir residu-residu politik dan memitigasi disinformasi.
Baca Selengkapnya