Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seleksi Hakim Konstitusi oleh Lembaga Kepresidenan Lebih Baik Dibanding DPR & MA

Seleksi Hakim Konstitusi oleh Lembaga Kepresidenan Lebih Baik Dibanding DPR & MA Seleksi calon Hakim Konstitusi. ©2018 Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin

Merdeka.com - Direktur Setara Institute, Ismail Hasani menilai mekanisme seleksi hakim konstitusi oleh lembaga pengusul yaitu presiden dinilai jauh lebih baik dibanding dua pengusul lain yaitu DPR dan Mahkamah Agung (MA). Dia menilai, DPR kerap main tunjuk. Kendati melakukan proses seleksi namun dinilai tak serius.

"Di DPR ini berubah-ubah, kadang main tunjuk kadang membentuk seleksi tapi juga tidak serius, seserius mekanisme yang berlaku di lembaga kepresidenan," jelasnya di Kantor Setara Institute, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/8) sore.

Ismail mendorong dilakukan revisi UU Mahkamah Konstitusi sehingga ada standar dan cara kerja yang sama dalam proses seleksi. Dengan demikian hakim MK yang lolos seleksi memiliki integritas dan kualitas tinggi.

Orang lain juga bertanya?

"Karena itu saya dorong revisi ini betul-betul bisa membangun standar yang sama, cara kerja yang sama, silakan dibentuk oleh masing-masing lembaga pengusul itu dengan jumlah anggota yang sama dan prosedur yang sama pula sehingga dia akan melahirkan hakim-hakim yang lebih berkualitas, berintegritas," jelasnya.

Tiga lembaga pengusul ini tak dapat diubah karena diatur dalam konstitusi, kecuali konstitusi diubah. Tiga lembaga pengusul tersebut mencerminkan tiga unsur pemerintah; eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

"Maka lahirlah MK sebagai peradilan politiknya," ujarnya.

MK dalam konstitusi berwenang mengadili tiga produk hukum dari tiga unsur pemerintah tersebut. Karena itulah tiga unsur pengusul tak bisa diubah.

"Karena itu tetap dibiarkan karena demikianlah konstitusi kita mengatur tetapi yang paling penting adalah ada standar yang sama di dalam proses seleksi calon hakim konstitusi. Seperti tadi saya katakan proses mekanisme di presiden jauh lebih baik dan bahkan terbaik misalnya dengan di Mahkamah Agung dan di DPR. Di MA tidak ada proses seleksi. Yang ada adalah penunjukan dari pimpinan MA. Jelas publik tidak punya ruang. Padahal salah satu prinsip dari pemilihan hakim konstitusi adalah prinsip partisipatif dimana publik punya ruang untuk mengoreksi dan memberikan masukan," katanya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus
Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus

"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."

Baca Selengkapnya
Reaksi Anies soal Putusan MKMK Terhadap Sembilan Hakim MK Langgar Kode Etik
Reaksi Anies soal Putusan MKMK Terhadap Sembilan Hakim MK Langgar Kode Etik

Putusan MKMK terhadap dugaan pelanggaran sembilan hakim MK tersebut akan menjaga kehormatan mahkamah.

Baca Selengkapnya
Tiga Hakim Dissenting Opinion Putusan Batas Usia Capres Cawapres Tak Hadiri Pelantikan MKMK
Tiga Hakim Dissenting Opinion Putusan Batas Usia Capres Cawapres Tak Hadiri Pelantikan MKMK

MKMK ini akan bekerja selama satu bulan untuk mengusut dugaan pelanggaran etik dan perilaku hakim terkait putusan yang mengubah syarat capres cawapres.

Baca Selengkapnya
Diperiksa MKMK 2 Kali, Anwar Usman Dicecar soal Bocornya Hasil Rapat Permusyawaratan Hakim
Diperiksa MKMK 2 Kali, Anwar Usman Dicecar soal Bocornya Hasil Rapat Permusyawaratan Hakim

Anwar Usman diperiksa terkait dugaan pelanggaran etik soal putusan syarat capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
KY Kirim Surat Klarifikasi ke Komisi III DPR Terkait Penolakan Calon Hakim Agung
KY Kirim Surat Klarifikasi ke Komisi III DPR Terkait Penolakan Calon Hakim Agung

Komisi III DPR RI, Rabu (28/8), sepakat tidak menyetujui 12 nama yang direkomendasikan KY

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sadil Isra Jawab Sindiran MK Bukan Lagi Mahkamah Keluarga
VIDEO: Sadil Isra Jawab Sindiran MK Bukan Lagi Mahkamah Keluarga

Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar pemilihan Ketua MK baru pengganti Anwar Usman pada Kamis, 9 November 2023.

Baca Selengkapnya
Sidang MKMK Putuskan Saldi Isra Tak Langgar Etik Terkait Dissenting Opinion Putusan Batas Usia Capres dan Cawapres
Sidang MKMK Putuskan Saldi Isra Tak Langgar Etik Terkait Dissenting Opinion Putusan Batas Usia Capres dan Cawapres

Putusan terhadap Saldi Isra itu dibacakan MKMK dalam sidang digelar di gedung MK, Selasa (7/11).

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemerintah Siap Dukung MK Mengawal Pemilu 2024
Jokowi: Pemerintah Siap Dukung MK Mengawal Pemilu 2024

Kepala negara atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia mengucapkan selamat ulang tahun ke-20 Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Lolos Administrasi, Sudirman Said Harap Seleksi Capim KPK Momentum Perbaikan Pemberantasan Korupsi
Lolos Administrasi, Sudirman Said Harap Seleksi Capim KPK Momentum Perbaikan Pemberantasan Korupsi

Pansel mengumumkan sebanyak 236 orang (71%) dari 318 pendaftar dinyatakan lolos seleksi administrasi Capim KPK,

Baca Selengkapnya
FOTO: Hakim Suhartoyo Resmi Jadi Ketua MK Gantikan Anwar Usman
FOTO: Hakim Suhartoyo Resmi Jadi Ketua MK Gantikan Anwar Usman

Anwar Usman telah dicopot sebagai Ketua MK karena melakukan pelanggaran etik berat terkait putusan uji materil batas usia minimum capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
Ma’ruf Amin Minta MK Tak Buat Kegaduhan Baru
Ma’ruf Amin Minta MK Tak Buat Kegaduhan Baru

Ma'ruf Amin meminta tidak ada lagi gonjang-ganjing dari putusan yang diambil.

Baca Selengkapnya
Jelang Sidang Putusan MKMK, Demokrat Berharap Proses Transparan dan Kredibel
Jelang Sidang Putusan MKMK, Demokrat Berharap Proses Transparan dan Kredibel

Partai Demokrat berharap keadilan dapat ditegakkan.

Baca Selengkapnya