Selesai Antar Pasien Covid ke RS, Sopir Ambulans dan Perawat Dirampok di Jalan
Merdeka.com - Malang sekali nasib sopir ambulans PSC dan seorang perawat yang ada di mobil tersebut. Mereka menjadi korban perampokan dalam perjalanan pulang setelah mengantarkan pasien Covid-19 ke rumah sakit.
Saat ini para pelaku yang berjumlah tujuh orang sedang diburu kepolisian Polres Rejang Lebong, Bengkulu. Kapolsek Padang Ulak Tanding (PUT), Iptu Tomy Sahri, mengatakan peristiwa itu terjadi ambulans melintas di kawasan Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, tepatnya di Desa Kepala Curup, Kecamatan Binduriang, Sabtu dini hari sekitar pukul 01.06 WIB.
Mobil ambulans PSC 119 Dinkes Rejang Lebong saat itu ditumpangi Muhammad Abdul Kunci selaku sopir dan Indah Permata sebagai perawat. Di perjalanan, ambulans dengan pelat BD 9177 KY mengalami pecah ban. Saat itu ambulans baru saja mengantarkan pasien Covid-19 ke RS Ar Bunda Kota Lubuklinggau, Sumsel, sekitar pukul 01.00 WIB.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
"Keduanya sudah melapor ke Polsek PUT, dan saat ini kita masih melakukan pengejaran terhadap tujuh orang terduga pelakunya," kata Iptu Tomy Sahri. Demikian dikutip dari Antra, Sabtu (3/7).
Akibat kejadian itu korban kehilangan 2 unit telepon genggam, uang tunai Rp150 ribu yang merupakan biaya makan serta peralatan kesehatan.
Sementara itu, Kepala PSC 119 Dinkes Rejang Lebong, Yudi Ardiansyah, di tempat terpisah mengatakan, akibat kejadian itu kedua orang stafnya mengalami syok karena sempat diancam menggunakan senjata tajam.
"Saat sopirnya sedang mengganti ban datang tujuh orang yang pura-pura menawarkan bantuan, sejurus kemudian sopirnya langsung ditodong dengan senjata tajam, begitu juga di bagian samping pelaku lainnya sudah menodongkan senjata tajam kepada perawat dan mengambil harta bendanya," jelas dia.
Menurut dia, ambulans PSC itu sendiri baru pulang mengantar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang berasal dari Puskesmas Bangun Jaya, Kecamatan Bermani Ulu Raya ke RS AR Bunda Kota Lubuklinggau.
"Kita berharap para pelakunya bisa segera ditangkap sehingga Rejang Lebong bisa aman. Pihak Polres Rejang Lebong sendiri juga sudah memberikan jaminan kepada kita, nantinya akan memberikan pengawalan kepada ambulans yang lewat kawasan itu pada malam hari," tambah dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh
Baca SelengkapnyaDua anggota Polisi yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz 2023 dikabarkan mengalami luka akibat benda tajam oleh OTK.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mendatangi RSUD Dekai untuk mengecek kondisi korban penganiayaan.
Baca SelengkapnyaKedua personel berstatus di Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Ditsamapta Kepolisian Daerah Sumbar.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian Aiptu Ari Sujuanta mengalami luka pada bagian kepala, patah lengan tangan kiri atas dan patah pergelangan tangan kiri.
Baca SelengkapnyaKetika korban telah sampai dan menuju ruang identifikasi, korban terlupa membawa ponselnya
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pemuda yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap PNS Pemkab Yahukimo, Yosep Pulung (55).
Baca SelengkapnyaTri mengaku warga berhasil menghentikan tindakan LK membacok korban hingga akhirnya meninggal.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaSopir angkutan umum di Kota Tasikmalaya berinisial YS (48) meninggal dunia usai dianiaya DP (34) dan YR (29)
Baca Selengkapnya