Selidiki kasus bayi panti asuhan tewas, polisi periksa 10 saksi
Merdeka.com - Untuk mencari siapa dalang pelaku diduga menewaskan M Zikli, bayi 18 bulan penghuni Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru, polisi memeriksa 10 orang saksi. Selain itu, polisi juga masih memburu pemilik Panti Asuhan yang diketahui bernama Lili.
"Belum ada penetapan tersangka karena kasus ini masih kita selidiki. Sejauh ini sudah 10 orang saksi yang kita periksa," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto kepada merdeka.com Senin (30/1).
Saksi diperiksa polisi sebagian merupakan pengurus panti asuhan dan warga lainnya. Polisi juga telah melakukan pembongkaran kuburan M Zikli di komplek pemakaman umum, Jalan Seroja Kelurahan Sialang Rampai, Tenayan Raya Sabtu (28/1) lalu.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang diperiksa terkait penjualan bayi? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
"Kita juga mencurigai adanya korban lain dalam kasus ini, kemudian kita menggali sebuah lubang di kawasan panti. Namun tidak ditemukan benda mencurigakan dari lubang di Panti tersebut," kata Bimo.
Pengelola Panti Asuhan tempat korban selama ini diasuh masih juga telah dilakukan pemeriksaan. Namun, sang pemilik Panti Asuhan belum memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa karena menghilang pasca meninggalnya Zikli. "Sita sudah layangkan surat pemanggilan kepada pemilik panti," kata Bimo.
Sebelumnya diberitakan Zikli balita 18 bulan dilaporkan meninggal dunia. Zikli merupakan penghuni Panti Asuhan Tunas Bangsa di Kecamatan Tanayan Raya.
Pada tanggal 25 Januari 2017 Zikli dilaporkan meninggal dunia oleh pamannya bernama Dwiyatmoko karena adanya keganjilan dalam kematian korban seperti bekas luka di kemaluan dan lebam di sekujur tubuh. Sebelumnya Zikli meninggal dunia pada 15 Januari 2017 dan langsung dimakamkan.
Pihak Panti Asuhan mengatakan korban meninggal karena demam tinggi. Pernyataan pihak panti terbantahkan dari adanya hasil otopsi oleh Dokter Bid Dokkes Polda Riau yang menyatakan jenazah korban penuh luka. Polisi menduga, Zikli dianiaya sebelum tewas.
"Luka lecet ditemukan dokter pada bagian pelipis, perut, pipi dan punggung serta tangan sebelah kiri. Luka dan memar pada tubuh korban itu diduga akibat kekerasan benda tumpul," ujar Kasubbid Dokkes Polda Riau, Kompol Supriyanto.
Kini, penghuni Panti Asuhan lainnya tersebut sudah dievakuasi oleh Unit PPA Polresta Pekanbaru bersama Dinas Sosial Riau dan Lembaga Perlindungan Anak Riau dari tempat tersebut.
Selain itu, Tim juga menyisir panti lanjut usia cabang dari Panti Asuhan Tunas Bangsa itu di jalan Cendrawasih gang Nuri kota Pekanbaru. Hasilnya, 13 Lansia ditemukan dengan kondisi memprihatinkan. Lalu Dinas Sosial Riau mengevaluasi ke 13 Lansia itu ke Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini dilaporkan pada Juli lalu, namun baru diproses bulan Oktober ini.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca SelengkapnyaListyo memastikan, pada saatnya nanti Polri akan membuka ke publik terkait status hukum Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa 30 Saksi di Kasus Panji Gumilang, Ada Ahli Pidana, ITE hingga Agama
Baca SelengkapnyaSementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah MI yang merupakan pemilik daycare. MI diamankan di rumahnya pada Rabu (31/7) malam.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pengajuan perlindungan masih proses penelaahan
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan balita di daycare kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPermohonan perlindungan narapidana itu saat ini masih dalam proses telaah LPSK.
Baca SelengkapnyaPolri telah melakukan pemeriksaan terhadap 19 orang saksi terkait kasus Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca Selengkapnya