Selidiki Kematian Taruna PIP Semarang, Polisi Kesulitan karena Keluarga Tolak Autopsi
Merdeka.com - Polisi terus mendalami kasus kematian taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Zidan Muhamad Faza (20) yang dipukul seniornya Cesar Ricardho Bintang, Senin (6/9) pukul 23.00 WIB. Namun mereka terkendala karena keluarga tidak mengizinkan jasad korban diautopsi.
"Proses hukum tetap jalan, cuma butuh autopsi untuk membuktikan penyebab kematiannya. Sampai sekarang masih menjadi kendala keluarga korban belum memberikan izin, secara visum luar sudah dilakukan sebetulnya korban mengalami luka di hulu hati," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny S Lumbantoruan, Selasa. (7/9).
Saat ini polisi masih memeriksa saksi untuk mengetahui kronologi kejadian awal. "Kita sudah periksa satu saksi teman korban yang membonceng. Informasinya korban dipukul satu kali oleh pelaku," ungkapnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Penganiayaan yang menewaskan mahasiswa semester VI itu berawal dari serempetan sepeda motor di depan poskamling, Jalan Tegalsari Barat Raya, sekitar pukul 23.00 WIB. Usai dipukul di bagian hulu hati, korban langsung terjatuh.
Pelaku yang dibantu teman korban membawa pemuda itu ke Rumah Sakit Roemani Semarang untuk mendapat perawatan. "Namun beberapa jam kemudian korban meninggal," jelas Donny.
Pelaku merupakan senior korban. Taruna PIP Semarang ini rencananya akan diwisuda pada Sabtu (11/9). Namun, dia telah diamankan dan harus mempertanggungjawabkan penganiayaan yang dilakukannya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca SelengkapnyaKorban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mengancam menuntut pihak kampus dan pelaku penganiayaan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini ditangani dengan sangat hati-hati karena ada di ranah pendidikan. Termasuk untuk menetapkan tersangka baru.
Baca SelengkapnyaKorban digendong beberapa pria berpakaian seragam taruna.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKeempat rekan tersangka turut menyaksikan penganiayaan yang menewaskan Putu.
Baca SelengkapnyaDitemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior
Baca SelengkapnyaPolisi telah menatapkan satu orang tersangka penganiayaan maut di STIP.
Baca Selengkapnya