Seluk Beluk Penanganan Omicron, dari Gejala Hingga Pengobatan
Merdeka.com - Pemerintah telah mendeteksi delapan kasus Covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia. Seluruhnya sedang diisolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 9 November 2021. Varian ini berstatus variant of concern (VoC) karena diduga memiliki karakteristik cepat menular dan menurunkan efikasi vaksin.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan dari delapan kasus Omicron di Indonesia, tiga di antaranya bergejala ringan. Sementara lima lainnya tanpa gejala.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Mengapa Indonesia punya paparan mikroplastik tinggi? Sejumlah penelitian terbaru mengungkap bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan paparan mikroplastik yang sangat tinggi. Hal ini tentu menimbulkan dampak kesehatan yang tidak main-main dan tak bisa disepelekan.
Penanganan pasien Omicron sama seperti pasien terjangkit varian Delta atau sebelumnya. Tak ada penanganan khusus, meskipun varian baru.
"Penanganannya sama, tidak ada yang beda. Kan masih virus Covid-19," katanya kepada merdeka.com, Jumat (24/12).
Menurut Nadia, pasien terpapar Omicron bisa menjalani isolasi mandiri di rumah. Jika, fasilitas isolasi mandiri cukup memadai. Keputusan pasien Omicron menjalani isolasi mandiri di rumah harus mendapat persetujuan puskesmas terdekat.
"Kalau fasilitas isolasi mandiri memadai, bisa isolasi mandiri. Nanti diassessment petugas puskesmas," jelasnya.
Reinfeksi Lebih Cepat
Varian Omicron disebut mampu mereinfeksi penyintas Covid-19. Namun, Nadia belum mengetahui seberapa besar risiko penyintas Covid-19 terjangkit Omicron. Hingga saat ini, belum ada studi yang menunjukkan hal tersebut.
"Hanya saja Omicron menyebabkan reinfeksi lebih cepat," sambungnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 ini juga belum mengetahui jenis vaksin yang mampu mencegah penularan varian Omicron. Sejumlah epidemiolog menyebut, suntikan booster Moderna dan Pfizer mampu menghentikan penularan Omicron. Sementara AstraZeneca, Johnson and Johnson, dan vaksin yang diproduksi di China dan Rusia hanya mampu mengurangi keparahan penyakit dan fatalitas.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penemuan varian Covid-19 terbaru Omicron dari Afrika pada November 2021. Virus ini disebut-sebut punya kemampuan penyebaran lebih cepat daripada varian Delta yang sebelumnya memicu krisis di mana-mana.
Menurut WHO, varian baru Covid-19 menyebar sangat cepat di Afrika Selatan, di mana tingkat penyebaran Delta terhitung rendah. Namun di negara lain dengan angka infeksi Delta yang tinggi, seperti Inggris Raya, Omicron juga terdeteksi cepat menular. Di Inggris sendiri kini terjadi lonjakan angka kasus positif Covid-19 dengan varian Omicron.
WHO menduga hasil mutasi virus corona ini akan menyebabkan angka kasus positif lebih banyak daripada varian Delta. Varian Omicron dikatakan hanya menyebabkan sakit ringan, tapi sudah ada sejumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit dan bahkan meninggal setelah terinfeksi. Karena itu, para peneliti masih menindaklanjuti temuan varian baru ini dengan penelitian untuk lebih memahami Omicron lebih baik.
Menurut Muhammad Irhamsyah, sejauh ini kebanyakan tingkat keparahan pasien yang terinfeksi Omicron terdiagnosis ringan. Walau temuan itu sedikit melegakan, tingkat penularan Omicron yang cepat menimbulkan kekhawatiran. Omicron juga diduga dapat menghindari perlindungan dari vaksin dan infeksi sebelumnya. Karena itu, WHO memasukkan varian baru Covid-19 ini ke daftar variant of concern alias varian yang memerlukan perhatian.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya