Seluruh Pasien Covid-19 3 Klaster Terbesar di Gunung Kidul Sembuh
Merdeka.com - Seluruh pasien Covid-19 di 3 klaster terbesar di Gunung Kidul, Yogyakarta dinyatakan sembuh oleh Dinas Kesehatan setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan seluruh pasien dalam klaster penularan Covid-19 Gadungsari, Indogrosir, dan pedagang ikan Karangmojo sudah sembuh.
"Semua pasien dari klaster besar di Gunung Kidul telah sembuh. Semoga lekas selesai secara keseluruhan," kata Dewi, Minggu (5/7).
-
Apa yang dideteksi oleh alat dari Jogja? Dikutip dari berbagai sumber, saat gempa CIanjur pada 21 November 2022, tim dari UGM mengklaim sudah mendeteksi tanda-tanda gempa beberapa hari sebelumnya.
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Bagaimana cara mendeteksi kutil yang berisiko? Kutil yang menunjukkan perubahan warna atau bentuk seiring waktu dapat menjadi indikasi bahwa kutil tersebut berpotensi berbahaya.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Dewi menjelaskan, petugas kesehatan sudah bergerak cepat melakukan tracing atau penelusuran ketiga klaster tersebut. Petugas menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan penyakit tersebut.
"RSUD Wonosari juga secara intensif melakukan perawatan terhadap pasien. Artinya, koordinasi lintas sektoral sangat dibutuhkan untuk menekan penyebaran Covid-19. Kerja sama yang bagus kunci utama dalam pencegahan Covid-19," katanya.
"Semoga tidak ada penambahan (kasus) lagi," ia menambahkan.
Jumlah pasien Covid-19 di Gunung Kidul total 55 orang dengan perincian 47 orang sudah sembuh, tujuh orang masih dalam perawatan, dan satu orang meninggal dunia.
"Kami tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, memakai masker, dan tidak berkumpul dengan jumlah banyak," kata Dewi. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan skrining juga dilakukan kepada masyarakat yang mengalami batuk- batuk lebih dari tiga bulan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca Selengkapnya