Seluruh Pasien Positif Covid-19 di Lombok Utara Dinyatakan Sembuh
Merdeka.com - Seluruh pasien positif virus Corona di Kabupaten Lombok Utara dinyatakan sembuh. Laporan ini setelah hasil tes usap (swab) polymerase chain reaction (PCR)-nya dua kali berturut-turut dinyatakan negatif.
"Berdasarkan nota dari provinsi per 17 Juni 2020 pukul 13.45 WITA bahwa hasil tes usap ulangan pertama dan kedua negatif, sehingga dua orang pasien yang sebelumnya masih dirawat sudah dinyatakan sembuh. Mereka sudah pulang ke rumahnya siang ini," kata Koordinator Bidang Kehumasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Utara Evi Winarni dilansir Antara, Rabu (17/6).
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Utara, per 17 Juni 2020, jumlah penderita positif Covid-19 sebanyak 45 orang, terdiri atas 44 orang sembuh dan satu orang meninggal dunia.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Bagaimana cara mengatasi hasil positif palsu? Jika Anda mendapatkan hasil positif pada testpack, namun merasa ragu atau tidak yakin, ada beberapa langkah yang dapat diambil: Lakukan Tes Ulang Cobalah melakukan tes kehamilan ulang setelah beberapa hari, terutama jika hasil pertama tidak jelas atau mencurigakan.
-
Kenapa testpack positif palsu bisa terjadi? Hasil positif palsu adalah ketika testpack menunjukkan dua garis—yang menandakan kehamilan—meskipun seseorang tidak benar-benar hamil.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana Dharma menjelaskan ketidakefektifan PCR? 'Bahkan, banyak di antara kita yang tidak menyadari bahwa PCR yang selama ini digunakan tidak ditujukan untuk mendeteksi virus. Itu hanya untuk memeriksa asidosis. Lalu, mengapa harus dilakukan pemeriksaan dengan cara menyodok, kenapa tidak sekadar mengambil sampel dari air liur jika memang ingin menguji virus,' jelasnya.
-
Kapan viral load menjadi tidak terdeteksi? Meskipun tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan secara total, setidaknya viral load dalam tubuh penderita HIV dapat mencapai tingkat tidak terdeteksi selama 3 hingga 6 bulan setelah menjalani pengobatan.
Namun, kata dia, masih ada satu orang pasien berstatus pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG) yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung, Lombok Utara karena hasil tes cepatnya reaktif. Pasien yang belum dinyatakan positif itu sudah ditangani sesuai prosedur penanganan Covid-19.
"Pasien tersebut harus dites usap untuk memastikan apakah positif atau negatif Covid-19. Kalau hasilnya negatif maka akan dipulangkan. Kami belum mendapatkan informasi lanjutan terkait tes usapnya dari pihak rumah sakit," ujarnya.
Selain memantau seorang pasien PPTG, pihaknya juga masih memantau kondisi 149 orang berstatus orang tanpa gejala (OTG). Semuanya sedang menjalani isolasi mandiri.
Sementara, jumlah orang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 30 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 25 orang. Seluruhnya sedang mengisolasi diri secara mandiri.
Untuk mencegah penularan virus corona, berbagai upaya telah dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Utara. Di antaranya pengamanan dan pengecekan suhu tubuh di perbatasan daerah, penyemprotan disinfektan di tempat umum.
Selain itu, pihaknya memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyebaran virus corona dan penyemprotan asap (fogging), pembagian masker dan pemantauan fasilitas pelayanan kesehatan di objek wisata Gili Trawangan.
"Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara juga akan terus melakukan rapid test kepada warga, terutama yang baru datang dari luar daerah," kata Evi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKPU Bantah Gugatan PSI soal Selisih Suara di Nias Selatan, Bukti Ini Diungkap di Sidang MK
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaHasilnya tidak terdeteksi adanya residu pestisida dalam anggur shine muscat.
Baca Selengkapnya