Semangat sumpah pemuda dinilai sudah memudar
Merdeka.com - Sumpah Pemuda telah dideklarasikan selama 87 tahun. Namun, setelah sekian lama berselang justru semangatnya dinilai malah memudar. Pemerintah, individu dan civil society yang peduli dengan Indonesia yang beragam dan harmoni harus membangkitkan kembali semangat satu bangsa.
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat 10.000 ribu nyawa sudah melayang karena konflik primordial antar anak bangsa, sejak reformasi tahun 1998. Yaitu mulai dari konflik Kristen dan Islam di Maluku 1999-2002, suku Dayak dan Madura di Sampit tahun 2001, kerusuhan rasial di Jakarta 1998, sampai konflik etnis Hindu Bali vs penduduk Lampung Selatan di tahun 2010.
"Bangsa yang satu bangsa Indonesia justru nampak terkoyak-koyak," ujarnya, Rabu (28/10).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Sebagai pusat kekuasaan utama di Mesoamerika pra-Hispanik, Chichén Itzá terkenal dengan tradisi berdarahnya, penduduk masa ini juga mengorbankan kerabat termasuk saudara kandung khususnya laki-laki.
Denny juga mengutip 250 Peraturan Daerah (Perda) yang dibuat aneka kepala daerah dari Aceh sampai Papua yang mendiskriminasi warga negara.
Menyambut hari Sumpah Pemuda hari ini, Denny membuat sebuah puisi. Berikut puisinya;
Sumpah Pemuda Masa Kini
"Ayo umar, ucapkan!
Jangan ragu, bacakan!
Teman-temannya heran.
Umar nampak gemetaran
Halaman kampus tiada besar.
Peringatan sumpah pemuda digelar.
Hanya belasan aktivis yang datang.
Umar selama ini paling lantang.
Namun itu deklarasi sumpah pemuda.
Umar gagal membacanya.
Yaitu soal "Berbangsa satu,
bangsa Indonesia."
"Mulutku tak mau kuperintah," ujar Umar
"Lidahku tak mau mengucapkannya," ujar Umar
"Pikiranku tak mau membacanya," ujar Umar
"Apalah daya?," tanya Umar
"Seolah mulutku protes
Seolah lidahku protes
Seolah pikiranku protes
Mereka bersatu melawanku dengan protes"
"Seluruh tubuhku menggerutu:
Apa benar kita bangsa yang satu?
Yang nampak justru bangsa terpecah belah
Walau tetap bernama Indonesia."
"Konfik anak bangsa.
Sudah menelan 10 ribu nyawa.
Itu terjadi sejak reformasi sembilan delapan
Justru di era datangnya kebebasan.
"Kristen- Muslim konflik di Maluku
Itu tahun 99-2002
Dayak- Madura konflik di Sampit.
Itu tahun 2001
Etnis Tionghoa dizalimi di Jakarta.
Itu tahun 98
Ahmadiyah diusir di Mataram.
Itu sejak tahun 2003
Etnis Bali ditindas di Lampung Selatan.
Itu tahun 2010"
"Mereka semua anak bangsa
Mereka tulen indonesia
Namun mereka saling menerkam
Ingin saling meniadakan"
itulah dahak di kerongkonganku
Mengapa sumpah pemuda itu
Gagal kubaca selalu
Soal mimpi Bangsa Indonesia yang satu
Hanya tertulis di buku
Panca inderaku memberontak-membara
Tak mau ikut bersandiwara
"Tapi Umar," ujar Mona
Kita harus mulai dengan mimpi Indah
Itu untuk gelora
Mengubah realita."
Ujar Umar: "mimpiku telah dikalahkan realita
"Lihatlah di Mataram pengungsi Ahmadiyah
Lihatlah di Sampang pengungsi Syiah
"Lihatlah 250 perda dari Aceh hingga Papua
Lihatlah kesewenangan kepala daerah
Mereka mendiskriminasi warga negara
Mona diam merenung
Dilihatnya wajah Umar yang murung
Dulu Umar begitu berkobar
Kini ia layu seperti telur dadar
Mona tak ingin seperti Umar
Hatinya harus terus berkoar
Mimpi tak boleh henti
Sejarah baginya seindah pelangi
Dulu begitu banyak diskriminasi
Tumbuh di semua negeri
Kini bertukar sudah dengan prinsip hak asasi
Spirit Sumpah Pemuda ditumbuhkannya di hati
Ia sangat meyakini
Dengan perjuangan anak negeri
Akan datang sebuah negeri
Indonesia Tanpa Diskriminasi (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.
Baca SelengkapnyaHari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaid mengingat lagi pada 10 November 1945 lalu yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya menjadi puncak perlawanan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAyo saling berbalas pantun tema Sumpah Pemuda dengan pantun berikut ini. Semarakkan Sumpah Pemuda dan bangkitkan nasionalisme pada bangsa.
Baca SelengkapnyaRevolusi Sosial Sumatra Timur kisah kelam pembantaian kesultanan Melayu.
Baca SelengkapnyaUpacara peringatan 96 tahun Sumpah Pemuda diikuti ratusan peserta, mulai dari anggota keluarga pahlawan nasional, pelajar, hingga masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaMemperingati Hari Pahlawan adalah salah satu cara menghargai jasa para Pahlawan. Namun apa itu Hari Pahlawan?
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIsi ikrar Sumpah Pemuda beserta sejarah lengkapnya yang bisa dipelajari.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Baca Selengkapnya