Semarak warga Yogya rayakan pelantikan Sri Sultan HB X dengan tumpengan
Merdeka.com - Pelantikan Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2017-2022 oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta disambut suka cita oleh masyarakat Yogyakarta. Sebagai ucapan syukur, sejumlah warga yang tergabung dalam Sekeretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan DIY menggelar aksi tumpengan di depan Istana Negara atau Gedung Agung, Yogyakarta.
Mengenakan pakaian Jawa, mereka duduk di depan Gedung Agung dan menggelar tumpengan. Tumpeng ini sebelumnya didoakan kemudian dibagikan dan dimakan bersama-sama sebagai wujud syukur atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.
Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, menerangkan, kegiatan tumpengan di depan Gedung Agung adalah aksi spontanitas untuk mangubagyo kepada Sri Sultan HB X dan Pakualam X. Sekaligus memberikan ucapan selamat atas pelantikan keduanya.
-
Siapa yang terlibat dalam gotong royong? Konsep gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dan saling membantu antaranggota masyarakat dalam menyelesaikan berbagai tugas atau masalah bersama-sama.
-
Kenapa Kompang jadi bagian jati diri masyarakat? Bukan hanya sebagai alat musik tradisional yang membudaya, tetapi Kompang telah menjadi bagian dari entitas dan jati diri masyarakat.
-
Kenapa warga Tulungagung mengadakan upacara ini? Tradisi ini merupakan warisan nenek moyang untuk menyampaikan rasa syukur atas anugerah air Telaga Buret yang mengairi area sawah di Desa Sawo, Gedangan, Ngentrong, dan Gamping.
-
Kenapa gotong royong itu penting? Masyarakat Indonesia meyakini bahwa melalui gotong royong, beban yang dihadapi dapat diminimalkan dan hasil yang dicapai akan lebih optimal.
-
Apa arti dari gotong royong? Gotong royong adalah konsep semangat kebersamaan dan kerja sama dalam masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang berperan dalam pelaksanaan Pilkada di Indonesia? Pilkada memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai kinerja pemimpin yang sedang menjabat.
"Aksi mangubagyo ini memiliki arti penting sebagai responsibilitas masyarakat atas situasi politik di DIY. Selain itu ini juga merupakan bentuk golong giling yang nyawiji. Bersatunya antara rakyat dengan Kraton maupun Pakualaman," terang Widihasto, Selasa (10/10).
Widihasto menjabarkan jika bersatunya rakyat dengan pemimpin merupakan modal dasar untuk menuju kesejahteraan dan membuat DIY menjadi sejahtera di bawah kepemimpinan Sultan HB X dan Pakualam X.
Widihasto menambahkan jika masyarakat Yogyakarta berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2017-2022 tepat waktu. Pelantikan, lanjut Widihasto tepat waktu sesuai dengan masa habis jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2012-2012.
"Kami berterimakasih kepada Presiden Jokowi. Meskipun demikian ada sedikit kekecewaan karena warga berharap Sultan dan Pakualam dilantik di Yogyakarta seperti lima tahun yang lalu," tutup Widihasto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.
Baca SelengkapnyaKonsolidasi Relawan Bang Ara dan Stefanus Gusma deklarasikan dukungan Gus Bhre sebagai Walikota Solo.
Baca SelengkapnyaDalam acara jumenengan tersebut juga ditampilkan tarian sakral dari Pura Mangkunegaran Solo, Bedaya Anglir Mendhung.
Baca SelengkapnyaBeragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok
Baca SelengkapnyaHampir semua provinsi dimenangkan Prabowo-Gibran. Termasuk di Yogyakarta
Baca SelengkapnyaKesenian bantengan mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong.
Baca SelengkapnyaViral video yang memperlihatkan acara syukuran ‘sultan’. Para tamu undangan mendapatkan kipas angin.
Baca SelengkapnyaRatusan warga setempat menggelar kenduri desa dengan menghadirkan 9 jenis tumpeng.
Baca SelengkapnyaTradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kalinya, Upacara HUT RI di Kota Solo dipimpin oleh Mangkunegara X.
Baca SelengkapnyaUpacara yang digelar tiap bulan Sapar itu digelar untuk menjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca Selengkapnya