Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Semarang Jadi Medan Pertempuran Selamet Usir Penjajah di Usia 16 Tahun

Semarang Jadi Medan Pertempuran Selamet Usir Penjajah di Usia 16 Tahun Veteran Selamet. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Selamet merupakan pejuang kemerdekaan tentara pelajar yang turut bertempur dalam agresi militer Belanda. Di usianya kini menginjak 90 tahun, dia menceritakan pernah terlibat pertempuran di Jatingaleh, Semarang saat perang gerilya Agresi Militer I Belanda.

Di mana saat itu Belanda berhasil menduduki Jawa Tengah. Dia tergerak menjadi relawan Tentara Pelajar pada tahun 1946 untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Waktu itu masih umur 16 tahun. Saya tergerak membela negara daftar Tentara Pelajar yang diinisiasi oleh TNI AD. Rata-rata anggotanya pelajar dan mahasiswa," kata Selamet saat ditemui di rumahnya, Jalan Mahesa Utara II, Pedurungan Tengah, Semarang, Rabu (12/8).

Orang lain juga bertanya?

Ketika sudah daftar Tentara Pelajar, Selamet masuk Korps TP Barikade 17 di Detasemen III Yogyakarta. Kemudian, ia memutuskan pulang ke rumah orang tua di Purworejo. Tiba-tiba mendapatkan mandat dari komandan wilayah Letkol Suharto untuk ikut serta berperang di Yogyakarta hingga Gunung Kidul.

"Pas Serangan Umum 1 Maret 1949, saya berperang di beberapa titik. Awalnya saya jalan kaki dari Parakan sampai Yogyakarta," ujarnya.

Saat agresi militer I, ia bercerita sempat terlibat pertempuran di sekitar Jatingaleh. Peristiwa itu terjadi ketika tentara Belanda berhasil dipukul mundur sampai ke Semarang.

"Saya juga ikut gerilya sampai Semarang lawan Belanda. Sampai pasukan kami berhasil usir Belanda mundur," jelasnya.

Selamet kelahiran tahun 1930 merupakan mantan anggota tentara pelajar Detasemen III yang masih hidup. Selamet pun bergabung dengan 1.200 prajurit TP lainnya, untuk ikut bertempur melawan tentara kolonial Belanda.

Rekan-rekannya yang berasal dari pelajar berusia 16 tahun kemudian diperbantukan untuk melawan tentara kolonial. "Dulu ada 1.200 TP, yang meninggal waktu perang revolusi ada 120 orang," ujarnya.

Usai perang kemerdekaan, tahun 1951 Tentara Pelajar secara resmi dibubarkan. Masing-masing anggota mendapat penghargaan dari pemerintah dan beasiswa untuk melanjutkan studi yang selama ini sudah terbengkalai menjadi pejuang.

Selamet kembali bekerja di ladang perkebunan milik pemerintah. Setelah 24 tahun bekerja, ia pensiun pada 1986, dan memutuskan menjadi relawan Palang Merah Indonesia (PMI).

"Karena saya tahu darah sangat dibutuhkan masyarakat, makanya saya pilih jadi sukarelawan PMI. Saya rutin ajak warga Pedurungan untuk berdonor darah. Saya jadi relawan PMI sudah 32 tahun sudah mampu mengumpulkan 4.500 kantong darah untuk diserahkan PMI," jelasnya.

Atas jasanya sebagai anggota Tentara Pelajar dalam pejuang kemerdekaan melawan Belanda, dia mendapat penghargaan sebagai pahlawan gerilya dengan pangkat terakhirnya yaitu prajurit satu.

"Saya bangga bisa berbuat sesuatu bagi nusa dan bangsa. Termasuk saat saya rutin menggalang donor darah. Sekarang saya dapat tunjangan veteran dari pemerintah," ungkapnya.

Ia berpesan kepada generasi muda diharapkan belajar dengan tekun mesti kondisi sedang pandemi Covid-19. Dengan belajar, bisa menumbuh kembangkan dan meningkatkan minat bakat dan kecintaan pelajar dalam mengisi kemerdekaan.

"Ide-ide kreatif yang bisa melanjutkan jiwa semangat nasional," katanya.

Ketua Legiun Veteran Kota Semarang Herman Josep Soedjani mengaku saat ini tengah meneruskan semangat perjuangan kepada generasi penerus bangsa di tengah pandemi Covid-19.

"Modalnya hanya dengan semangat moril yang kuat. Gotong royong cinta Tanah Air dan rela berkorban ini bagian dari nilai kejuangan. Semua harus diwarisi kepada anak muda," kata Herman Josep Soedjani.

Mengingat dampak Covid-19 tidak hanya pada sektor kesehatan saja, tapi keutuhan gotong royong ekonomi. Generasi muda nantinya bisa ciptakan ide dan lapangan kerja yang dapat dilakukan mandiri.

"Seperti beternak, bertani sehingga membuat banyak orang muda menjadi kreatif. Kita jangan sampai larut pada masalah pandemi ini. Tapi tetap semangat tinggi kita tetap kreatif dengan tetap memperhatikan prtotokol kesehatan," ungkapnya.

Di Semarang saat ini ada 282 legiun veteran yang masih hidup. Meski begitu, mereka rata-rata hidup dengan taraf ekonomi menengah ke bawah. "Anggota kita 282 orang. Usianya sudah 70 sampai 90 tahun," jelasnya.

Ia menuturkan, para legiun veteran hidup dengan kondisi yang beragam. Menurutnya ada seorang legiun yang masih bisa tinggal di rumah sendiri dan membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah.

"Sebagian besar rumahnya ada yang direhab. Ada juga legiun veteran yang ikut anaknya. Ada yang ngontrak rumah. Beberapa masih ada yang menumpang di rumah saudara," ujarnya.

Pemerintah pusat, setiap tahunnya sudah mengucurkan uang tunjangan bagi para veteran pejuang kemerdekaan. Ia menyebut tiap veteran pejuang mendapat tunjangan sebesar 50-100 persen.

"Tunjangan veteran ada. Nominalnya antara Rp1,8 juta-Rp2,6 juta setiap orang," tutupnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meninggal di Usia Muda, Begini Perjuangan Lettu Soejitno Anak Bupati Tuban Melawan Musuh Masyarakat
Meninggal di Usia Muda, Begini Perjuangan Lettu Soejitno Anak Bupati Tuban Melawan Musuh Masyarakat

Ia tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun

Indonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.

Baca Selengkapnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.

Baca Selengkapnya
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI

Berikut sosok pemuda terkeren dan tampan dalam sejarah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir

Pemberontakan G30S/PKI juga meletus di Semarang. Brigjen Suryo Sumpeno mengerahkan panser dan tank untuk mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan

Konflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Rumah Kayu di Semarang Ini Jadi Saksi Bisu Sengitnya Pertempuran Melawan Penjajah, Ini Kisah di Baliknya
Rumah Kayu di Semarang Ini Jadi Saksi Bisu Sengitnya Pertempuran Melawan Penjajah, Ini Kisah di Baliknya

Pada dinding-dinding rumah itu masih terdapat lubang-lubang bekas peluru yang ditembakkan pada saat perang meletus.

Baca Selengkapnya
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari

Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.

Baca Selengkapnya
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda

Pertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947

Baca Selengkapnya
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret

Banyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.

Baca Selengkapnya
Sosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat
Sosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat

Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.

Baca Selengkapnya