Sembuh Corona, 18 Warga Kota Bekasi Dipulangkan ke Rumah Jalani Observasi
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengumumkan sebanyak 18 warganya dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona atau Covid-19. Mereka sekarang sudah berada di rumah masing-masing.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, salah satu pasien yang sembuh adalah anak buahnya yang menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup yaitu Yayan Yuliana.
"Sudah pulang, tapi tetap diobservasi selama dua minggu," kata Rahmat Effendi di Bekasi, Jumat (10/4).
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Siapa yang mendapatkan ucapan selamat? Selamat atas kelahiran bayi perempuanmu yang sangat cantik ini.
-
Siapa yang pulang kampung? Yasmine pulang ke Malaysia itu persetujuan kami berdua.
-
Siapa saja orang Bekasi yang tercatat? Keenamnya diketahui berasal dari beberapa kampung, seperti Amat Bin Amat asal Gabus, Noran Bin Miet asal Tanah Doearatoes, Sani asal Lembur Pulo Panjang, Sajian asal Rawa Bamboe, Saderi asal Bekasi dan seorang perempuan, Nyi Isah bin Ning asal Teloek Poetjoeng.
Berdasarkan data terkini dari pemerintah Kota Bekasi, jumlah pasien positif bertambah dibandingkan kemarin. Sekarang, kasus yang terkonfirmasi mencapai 84, meningkat dibandingkan sehari sebelumnya 70 kasus. Rinciannya meninggal dunia 11, dan masih dalam perawatan 55.
Peningkatan juga terjadi pada orang dalam pemantauan, sekarang angkanya mencapai 734, sedangkan pasien dalam pengawasan sebanyak 280 orang. Rahmat menyebut, peningkatan ini terdeteksi dari hasil tes cepat menggunakan rapid tes.
"Ini kan hasil dari tracking, sehingga ketika ada yang positif, orang di sekitarnya jadi ODP," kata Rahmat Effendi.
Rahmat mengatakan, menargetkan pemeriksaan cepat selesai pada pekan depan menggunakan 10 ribu rapid tes bantuan dari Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat, dan Yayasan Buddha Tzu Chi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi, jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaAda 400 rumah terdampak kebakaran dan 1.109 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaSatu dari 55 jemaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi sudah diizinkan pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSonny Septian menjalani perawatan di rumah sakit sejak tanggal 17 Juli 2024 setelah mengalami penyempitan pembuluh darah.
Baca SelengkapnyaPermukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Baca Selengkapnya