Semburan lumpur bercampur gas kembali terjadi di Sangatta
Merdeka.com - Semburan lumpur yang mengandung material gas dan pasir kembali terjadi di Dusun Gunung Karet, Desa Sangatta, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Semburan kali ini letaknya sekitar 1 kilometer dari lokasi semburan sebelumnya.
"Semburan yang terjadi sejak beberapa hari ini berjarak sekitar 1 kilometer dari semburan pertama di Kilometer 4, areal pergudangan Pipe Yard Logistik PT Pertamina EP Region KTI Kutai Timur," kata Jafar (54 tahun), warga setempat, seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/11).
Menurut Jafar, semburan lumpur itu sangat merisaukan penduduk sekitar, terutama warga yang rumahnya berada di dekat semburan.
-
Bagaimana semburan gas terjadi? Ditambahkan Birman, semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat.Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Dimana semburan gas terjadi? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Dimana Lumpur Lapindo terjadi? Pusat maupun titik semburan lumpur panas Lapindo ini berada di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Siapa yang melihat semburan mata air? Munculnya fenomena air panas ini pun dibenarkan oleh Badrus, warga setempat.
-
Kapan semburan gas terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kenapa Baby Volcano menyemburkan lumpur? Mengutip Liputan6.com, semburan lumpur itu terjadi usai terjadi gempa susulan di perairan Tuban Laut Jawa.
"Penduduk sekitar semburan merasa takut dan was-was akan menimbulkan masalah jika kondisinya semakin meluasnya ke daerah perkampungan," katanya.
Jafar meminta pihak Pemkab khususnya Dinas Pertambangan dan Energy agar melakukan tindakan dan upaya agar masyarakat sekitar tidak merasa takut dengan munculnya musibah lumpur yang terjadi untuk kali kedua di wilayah itu.
Bagian Humas PT Pertamina EP Sangatta, Andrew membenarkan terjadinya kembali semburan lumpur di kilometer 5 dusun gunung karet, Sangatta, sejak beberapa hari lalu.
Menurut Andrew, semburan lumpur yang kali mini terjadi berjarak sekitar 1 kilometer dari semburan sebelumnya. Dan semburan kali ini juga di luar lokasi pengeboran minyak Pertamina, melainkan di daerah kebun warga.
"Semburan di luar lokasi Pertamina dan skalanya kecil hanya dua titik dan tidak membahayakan, meski demikian Pertamina EP tetap melakukan tindakan dan upaya untuk mengatasi agar tetap aman," kata Andrew.
Andrew mengatakan, Pertamina akan tetap melakukan evakuasi dan upaya lain jika semburan dianggap berbahaya dan membahayakan penduduk sekitar, walaupun itu di luar lokasi.
"Namun semburan yang terjadi ini tidak membahayakan kok dan aman, karena yang keluar hanya semacam pasir bercampur material yang tidak berbahaya," ujar dia.
Sebelumnya, pada 30 Oktober 2012, semburan lumpur terjadi di Kilometer 04, areal pergudangan Pipe Yard Logistik Pertamina, Desa Sangatta Selatan. Semburan waktu itu terjadi sembilan titik semburan yang mengeluarkan gelembung dan material dari dalam bumi.
Namun hanya dalam beberapa puluh jam semburuan yang mengandung gas dan material termasuk pasir dan batubara bisa dihentikan oleh PT Pertamina EP Sangatta. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas turun ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut.
Baca SelengkapnyaBukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaSemburan lumpur di Baby Volcano merupakan fenomena alam yang telah terjadi sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Api Dempo Pagaralam Erupsi Lagi, Semburkan Abu Sejauh 300 M
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca Selengkapnya