Seminggu di Samboja, satu keluarga eks Gafatar dipulangkan ke Sulsel
Merdeka.com - Maryam (37), eks pengikut Gafatar dipulangkan ke daerah asalnya Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Maryam merupakan satu dari 232 warga Sulsel eks pengikut Gafatar yang tinggal di Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
"Baru satu minggu di sana, sudah beli tanah untuk lahan garapan seperti warga Gafatar lainnya tapi sudah dipulangkan," kata Maryam, di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Rabu (28/1) malam.
Padahal rencananya, dia dan suaminya akan bercocok tanam di desa tersebut. Maryam mengatakan, dia membeli tanah senilai Rp 20 juta di Samboja untuk menetap dan bertani di sana.
-
Kapan kebakaran terjadi di pernikahan mereka? Pekan lalu pesta pernikahan di Irak menjadi tragedi setelah kebakaran merenggut nyawa ratusan tamu undangan.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Siapa yang terluka dalam kebakaran pernikahan? Korban selamat, seperti Raniaa Waad, seorang remaja berusia 17 tahun, menceritakan momen mengerikan tersebut. Dia menambahkan istrinya ‘tidak dapat berbicara’ setelah kejadian tragis itu. Peristiwa itu juga membuat ayahnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
-
Kenapa Polwan tersebut membakar suaminya? Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues.
-
Kenapa sepasang kekasih itu dikubur bersama? Menurut para peneliti, penemuan makam semacam ini membantu menjelaskan konsepsi kehidupan sosial manusia dan kematian dengan lebih baik, juga sikap manusia pada zaman itu terhadap persoalan cinta, ketika samen leven (kohabitasi, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan) antara kelompok etnis yang berbeda mendorong munculnya dan penyebaran etos pluralistik.
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
"Saya tidak tahu bagaimana sekarang tanah itu, suamiku yang urus semua," ujar Maryam.
Saat ditanya soal Gafatar, Maryam juga enggan enggan berkomentar. Namun, dia mengatakan akan mengikuti kata apa suaminya Hamzah. Termasuk rencana ke depan bagaimana menghidupi keluarga di Pinrang setelah meninggalkan Kaltim.
"Saya salat," tutur ibu berjilbab ini singkat saat disinggung soal seperti ajaran yang ditanamkan Gafatar.
Maryam beserta suami dan 3 anaknya, tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar Rabu (27/1) sekitar 19.30 WITA. Maryam dan keluarganya ini adalah satu dari dua keluarga asal Kabupaten Pinrang, Sulsel yang dipulangkan semalam dari keseluruhannya sebanyak 13 jiwa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaTidak memiliki lahan untuk bertani, keluarga Anis memberanikan diri untuk transmigrasi ke Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Banyuwangi telah merantau selama puluhan tahun sebagai seorang transmigran di Kaltara dan tidak pernah pulang kampung.
Baca SelengkapnyaRumah ini ternyata pemberian dari seorang kiai. Begini potretnya yang bikin miris.
Baca SelengkapnyaSeorang pensiunan TNI ikut program transmigrasi ke Kalimantan dan memulai hidupnya dari nol.
Baca SelengkapnyaBM sempat tidur di teras rumah orang dan emperan toko, di halaman masjid.
Baca SelengkapnyaSetelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca SelengkapnyaDengan perahu rakit yang ia buat dari drum, Ibu Pasijah mengarungi perairan hutan mangrove untuk menanam bibit pohon tersebut.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal di tengah hutan, mereka mengaku sudah biasa merasakan kondisi seperti itu.
Baca SelengkapnyaMereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
Baca Selengkapnya