Sempat cicipi kopi Mirna, Hani pernah periksakan diri ke dokter

Merdeka.com - Juwita Boon alias Hani mengaku mencicipi kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin yang membuat dia tewas. Namun kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan masih penasaran apakah benar Hani benar meminum kopi tersebut.

"Apakah rasa pahit, pedas, dan manis itu terasa di tenggorokan?" kata Otto saat sidang dengan terdakwa Jessica di ruang sidang PN Pusat, Jakarta, Rabu (13/7).

Menurut Hani, dia hanya mencicipi sedikit dengan sedotan. Kopi yang diminum pun diakui tak sebanyak yang diminum Mirna.

"Saya coba hanya karena penasaran. Sedikit sekali," kata Hani.

Setelah itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Ardito Muwardi menjelaskan bahwa ada dosis tersendiri racun di tubuh manusia. Sehingga ahli racun akan menjelaskan hal tersebut.

Tidak puas dengan penjelasan JPU, Otto kemudian memperlihatkan surat dari rumah sakit Abdi Waluyo. Otto membacakan keterangan yang terlampir di Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Dalam surat ini Hani sempat mengaku meminum dan minta diperiksa dokter. Surat tersebut salah satu bukti yang terlampir dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," kata Otto sambil membacakan surat tersebut.

Lalu, Hani pun menceritakan setelah mencicipi kopi tersebut pada 9 Januari 2016, dia memeriksakan diri ke dokter. "Karena sebelumnya, setelah saya cicipi kopi tersebut dokter yang di Abdi Waluyo menyuruh untuk meminum air putih sebanyak-banyaknya. Setelah itu menelan nasi dan meminum obat dari resep dokter," tutupnya.

Diketahui, Jessica didakwa melakukan pembunuhan berencana kepada teman kuliahnya, Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Jakarta Pusat. JPU memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica Kumala Wongso yakni pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.