Sempat dideportasi, nenek asal Malang ini bisa kembali ke Tanah Suci
Merdeka.com - Seorang jemaah haji asal Malang, Jawa Timur, Astutik (60) terpaksa harus kembali pulang ke Tanah Air meskipun dirinya sudah tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Astutik penumpang Kloter SUB 52 mendarat pada Selasa (30/8) pukul 08.52 waktu Arab Saudi ditolak Bandara Jeddah lantaran terjadi ketidaksamaan foto dirinya di paspor dengan wajah aslinya.
"Ketika seluruh jemaah menjalani pemeriksaan paspor oleh petugas Imigrasi Bandara Jeddah, jemaah atas nama Sri Astutik Binti Suman B1467809 Rombongan 04 Regu 13 tertahan oleh petugas imigrasi Bandara Jeddah karena dalam paspor yang dibawa oleh ibu Sri Astutik tercantum pas photo orang lain," kata Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam, Sabtu (3/9).
Nurul mengatakan, setelah diselidiki lebih lanjut ternyata data yang tercantum dalam paspor Sri Astutik bukan data dirinya, melainkan orang lain yang memiliki kesamaan nama.
-
Kenapa Supadi tidak terdaftar sebagai jemaah haji resmi? Menurut Kantor Kementerian Agama Rembang, Supadi sebenarnya tidak terdaftar sebagai jemaah haji asal Rembang pada musim haji tahun ini. Artinya, ia tidak berangkat haji melalui jalur resmi.
-
Apa saja yang bisa diketahui dari cek keberangkatan haji? Informasi yang ditampilkan meliputi: Nomor porsi, Nama lengkap, Kabupaten/kota asal, Provinsi, Posisi porsi pada kuota provinsi/kabupaten/kota, Kuota provinsi/kabupaten/kota, Perkiraan keberangkatan (tahun Masehi dan Hijriah).
-
Siapa yang tidak memiliki izin haji resmi? Lebih dari tiga perempat dari mereka yang meninggal tidak memiliki izin resmi untuk berada di sana dan berjalan di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berteduh yang memadai, kata kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.
-
Apa yang bisa dicek tentang keberangkatan haji? Di sana, Anda akan mendapatkan informasi yang diinginkan berupa jadwal, tanggal, hingga beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dengan baik.
-
Apa itu Gelang Identitas Jamaah Haji? Gelang bagi jemaah haji ternyata diproduksi di Jepara. Pesanan gelang dari Kementerian Agama itu bisa memberikan lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar.
-
Bagaimana cara cek fakta informasi itu? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Dari kejadian tersebut pihak Imigrasi Bandara Jeddah meminta agar jemaah atas nama ibu Sri Astutik dikembalikan ke Indonesia," ujarnya.
Selanjutnya Daker Airport Jeddah-Madinah berkoordinasi dengan Ketua PPIH Arab Saudi, dan Tim KJRI di Arab Saudi (Fadhly Ahmad, Anwar dan Irwan) mencari penyelesaian masalah. Selanjutnya usaha terus dilakukan KJRI untuk menerbitkan SPLP akan tetapi pihak imigrasi Arab Saudi tetap pendiriannya bahwa jemaah tersebut harus dideportasi. Jemaah tersebut akhirnya kembali ke Indonesia dengan menggunakan pesawat SV 816 dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta hari Rabu tanggal 31 Agustus 2016 pukul 08.20 WIB.
Akhirnya, pada Jumat (2/9) kemarin puku 20.25 Astutik mendarat di Bandara King Abdul Aziz, setelah sebelumnya sempat dideportasi. Astutik bisa kembali ke Arab Saudi setelah pihak PPIH dan Kemenag, serta Imigrasi bergerak cepat mengurusi paspor yang salah foto, serta visa atas nama Astutik.
"Tepat pukul 04.00 waktu Arab Saudi, Sabtu 3 September, sudah diberangkatkan menuju pemondokan di Makkah dengan menggunakan bus Rabitat di Rombongan 1 Kloter SUB 59," ujar Nurul.
Untuk diketahui, pada saat mendaftar, ibu Astutik menggunakan nama Sri Astutik Binti Sanu. Kemudian pada saat pembuatan paspor yang muncul di paspor adalah nama Astutik. Pada saat penyerahan dokumen ke Kankemenag oleh pihak KBIH Al Hidayah, Malang, Jawa Timur, yang diserahkan adalah paspor milik Sri Astutik Binti Suman (bukan paspor milik Astutik binti Sanu), dan sesuai dengan data siskohat Sri Astutik Binti Suman ini diperkiraan keberangkatan hajinya tahun 2028.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang nenek sempat diinapkan di kantor daker. Sambil menunggu pihak keluarga atau penanggungjawab rombongan.
Baca SelengkapnyaWNA itu men menyebut petugas menawarkan solusi agar tidak dideportasi karena paspor kotor. Yakni membayar AUD 1.500 atau sekitar Rp15,2 juta.
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaSilmy mengatakan, kebocoran data paspor tersebut sebetulnya terjadi pada Januari 2022.
Baca SelengkapnyaMempelai wanita diungsikan untuk mengembalikan kepercayaan diri setelah menjadi korban penipuan.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menegaskan hal tersebut tidak benar.
Baca Selengkapnyaetugas Imigrasi menolak keberangkatan dan mengamankan MS yang hendak melarikan diri ke Kuching Malaysia melalui PLBN Entikong.
Baca SelengkapnyaDi momen pertemuan ini, sang ibu membawa jarik seolah akan menggendong anaknya yang saat itu hilang saat ia duduk di kelas 3 atau 4.
Baca SelengkapnyaKemenkumham Bali akan memperkuat pengawasan terhadap orang asing yang masuk dan tinggal di Bali.
Baca SelengkapnyaWNI bernama Sriwani Sayuti itu dapat kembali menginjakkan kakinya di tanah air pada Selasa (19/11).
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca Selengkapnya