Sempat Dirawat di RS, Petugas KPPS di Sukabumi Meninggal Dunia Diduga Kelelahan Tugas
Merdeka.com - Indra indrawan (34) seorang petugas KPPS TPS 12 Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, menghembuskan nafas terakhir Minggu (28/4). Meninggalnya Indra menambah jumlah korban meninggal para anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 18.00 WIB pada Minggu, (28/4) di RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak," kata Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi Meri Sariningsih di Sukabumi, Minggu (28/4). Seperti diberitakan Antara.
Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka di Desa Karangtengah untuk disemayamkan. Namun, para komisioner KPU Kabupaten Sukabumi belum bisa bertakziah dikarenakan tengah melakukan persiapan pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi pemilu 2019 tingkat KPU Kabupaten Sukabumi.
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Dimana petugas pemilu di Jateng meninggal? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Siapa yang meninggal? Seperti dilaporkan, komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akibat penyakit Anemia Aplastik yang dideritanya.
Maka dari itu, pihaknya mengutus badan Ad-Hoc dan anggota PPS lainnya untuk melayat ke kediaman almarhum Indra. Rencananya setelah rapat pleno usai, seluruh komisioner akan bertakziah.
Informasi yang dihimpun, penyebab meninggalnya korban berawal saat almarhum memaksakan diri untuk bertugas di TPS pada 17 April atau bertepatan dengan hari pemungutan suara. Padahal beliau baru sembuh dari sakit typus dan karena tuntutan tugas ia memilih untuk melaksanakan tugasnya.
Namun, keesokan harinya atau 18 April almarhum harus kembali menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit karena kesehatannya menurun, tetapi menurut dokter sakit yang dideritanya hanya lambung dan tidak sampai dirawat.
Kemudian, korban pun kembali lagi masuk rumah sakit karena kesehatannya terus menurun pada 20 April, tetapi memilih untuk tidak dirawat. Puncaknya pada Sabtu, (27/4) tubuh korban langsung drop dan harus dilarikan ke RSUD Sekarwangi untuk dirawat, dalam masa perawatan tersebut almarhum tidak sadarkan diri atau koma.
Tapi, perjuangan Indra untuk kembali sehat harus berakhir pada Minggu, (28/4) atau setelah menjalani perawatan selama satu hari. Sekitar pukul 18.00 WIB pemuda ini menghembuskan nafas yang terakhir kalinya.
Sehingga jumlah petugas pemilu di Kabupaten Sukabumi yang meninggal dunia sebanyak empat orang yang sebelumnya adalah anggota KPPS bernama Idris Hadi (64) warga Kampung Cipamutih, RT 01/07, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar. Petugas ini meninggal pada Kamis (18/4) pukul 02.00 WIB di rumahnya karena kelelahan usai menghitung suara ditambah memiliki riwayat penyakit jantung.
Kemudian, wanita yang belum diketahui namanya warga Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran meninggal pada Sabtu, (20/4) sekitar pukul 06.00 WIB di RSUD Jampangkulon akibat pendarahan saat melahirkan. Pendarahan itu diduga disebabkan wanita ini kelelahan saat proses pemungutan hingga perhitungan suara.
Selanjutnya, Usman Suparman yang merupakan petugas pengamanan TPS warga Kampung Selaawi, RT 16, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi meninggal dunia usai pelaksanaan perhitungan suara. Namun belum diketahui yang menjadi penyebab meninggalnya pria ini.
"Menjadi petugas penyelenggara pemilu memang sangat berat, karena harus mampu menyukseskan dan melancarkan setiap tahapan. Seluruh petugas yang meninggal tersebut akibat kelelahan dan ada juga yang mempunyai riwayat penyakit," tambah Meri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS berinisial AB (47) bertugas di TPS 116, Penjaringan, Jakarta utara.
Baca SelengkapnyaSatu petugas KPPS bernama Muh Fahriansyah (26) meninggal dunia usai 3 hari dirawat di RS.
Baca SelengkapnyaDua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaSeorang petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten meninggal dunia setelah pingsan saat penghitungan suara di TPS, Rabu (14/2) malam.
Baca SelengkapnyaKeduanya meninggal usai melakukan serangkaian proses persiapan pencoblosan.
Baca Selengkapnya137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaSeorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya