Sempat kabur, 3 wanita sindikat gendam diringkus di Malang
Merdeka.com - Komplotan pelaku kejahatan dengan modus gendam berhasil diringkus Polsek Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa (27/1). Tiga pelakunya ditangkap saat membawa kabur barang berharga dan uang bernilai puluhan juta rupiah milik korban.
Ketiga pelakunya berjenis kelamin perempuan, masing-masing Lina Febriani (33), warga Jalan Suka Damai, Madukoro Baru, Kota Bumi Utara, Lampung, Jenna (43), warga Jalan Lorong Bakar Batu, Tanjung Pinang Barat, Riau dan Aisah (42), warga Jalan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.
Ketiganya ditangkap berdasarkan laporan korban, Jenita, warga Gadang, Kota Malang. Korban yang menyadari telah ditipu dengan cepat menulis nomor pelat nomor kendaraan yang digunakan para pelaku dan melaporkan ke pos polisi di kawasan Klenteng.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Apa yang dicuri oleh penipu dari korban? AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut. Pihaknya menduga ketika korban mencoba menghubungkan perangkat mereka ke jaringan wifi gratis, mereka diarahkan ke halaman website palsu yang mengharuskan mereka masuk menggunakan email atau akun media sosial.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
Respon polantas yang cepat, membuat pelarian para pelaku bisa dihentikan. Polisi berbekal data nomor kendaraan berhasil menghentikan mobil Daihatsu Xenia bernopol B 1135 KZV di Pertigaan Kacuk.
Kapolsek Sukun Kompol Sutantyo menyatakan, polisi menyita beberapa barang bukti termasuk mobil yang mereka gunakan untuk beraksi. Selain itu juga disita dari dalam mobil, barang-barang berharga milik korban yang masih tersimpan dalam tas.
"Perhiasan emas, uang rupiah belasan juta, uang dolar Amerika, sejumlah uang dengan mata uang Mexico dan rupee India. Nilai totalnya sekitar Rp 60 juta," kata Sutantyo.
Kejahatan bermodus gendam dijalankan komplotan tersebut dengan mendekati korban saat berada di Pasar Besar, Selasa (27/1). Mereka sudah merancang skenario dengan baik dan menjalankan peran masing-masing.
Ketiganya seolah-olah tidak saling kenal dan berusaha memikat korban dengan pembicaraan berkisar tentang orang pintar yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Mereka dibantu oleh seorang laki-laki yang biasa dipanggil sebagai Engko yang berhasil melarikan diri.
Saat mulai terpengaruh pembicaraan, korban diminta mengumpulkan bermacam harta benda miliknya. Korban menurut saja ketika diminta mengambil uang dan barang berharganya. Korban kemudian diajak masuk ke dalam mobil.
Setelah berhasil memperdayai, korban diminta memasukkan barang berharganya dalam bungkusan yang sudah dipersiapkan. Tidak lama kemudian para pelaku menurunkan korbannya di tengah jalan.
Polisi kini masih melakukan pengejaran pada salah satu anggota komplotan yang berhasil melarikan diri. Sosok pria yang berperan sebagai 'orang pintar' itu belum diketahui keberadaannya hingga kini. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral merekam detik-detik aksi perampok yang menyatroni salah satu toko minimarket di Jl. Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaEnam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca Selengkapnya