Sempat Koma Tiga Hari, Perawat Korban Begal di Bandung Meninggal
Merdeka.com - Perawat bernama Neng Meila Susana (33) yang menjadi korban begal meninggal dunia setelah koma selama tiga hari di rumah sakit Al Islam. Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku begal yang diduga berjumlah dua orang.
Kabar meninggalnya Neng disampaikan pamannya, Asep Usnedi (52). Pihak keluarga sebelumnya sudah pasrah melihat kondisi Neng yang terus kritis. "Iya secara medis dikasih tahu oleh dokternya (meninggal dunia)," katanya, Kamis (29/11).
Jenazah rencananya dikebumikan di kampung halamannya di Cilengkeng, RT 01 RW 04 Desa Wangonjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut. Diketahui, Neng sudah bersuami dan mempunyai dua orang anak laki-laki. Salah satunya masih menyusui.
-
Siapa yang dibunuh di Bengkulu? Thomas Parr yang dulunya merupakan seorang Residen pada masa penjajahan Inggris di Benteng Malborough. Tugu yang tak jauh dari benteng ini dibangun untuk memperingati Thomas Parr yang tewas terbunuh oleh masyarakat Bengkulu.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
"Kalau memungkinkan, (dikebumikan) malam ini, kalau tidak insya Allah besok pagi," ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, pihaknya masih terus berupaya memburu pelaku. Saat ini, tim khusus yang dibentuk mengumpulkan fakta serta memeriksa sejumlah saksi.
"Tentu kami akan terus mengusut tuntas kasus ini. Mudah-mudahan dalam waktu cepat semuanya bisa terungkap," kata Irman.
Diberitakan sebelumnya, Neng menjadi korban begal pada Senin (26/11) malam saat ia berkendara menuju rumah di kawasan Rancasari, Kota Bandung bersama suaminya.
Saat di tengah perjalanan, tiba-tiba mereka dipepet diduga oleh dua orang menggunakan satu motor. Salah satu pelaku mencoba merebut tas milik korban. Karena refleks, ia menahan tasnya.
Namun, tarikan yang dilakukan pelaku membuat motor yang ditungganginya kehilangan keseimbangan. Usai mempertahankan tasnya, Neng dan suaminya terjatuh. Sementara pelaku yang gagal mencuri langsung melarikan diri.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Mochamad Rifai mengatakan helm yang digunakan Neng terlepas hingga kepalanya membentur aspal jalan. Sementara suaminya terluka namun tidak terlalu parah.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengalami sempat dilarikan ke rumah sakit lalu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban dinyatakan meninggal dunia, akibat kehabisan darah karena luka sobek pada kepala bagian belakang dan dahi.
Baca SelengkapnyaPolisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan membuat korban meninggal dunia setibanya di rumah sakit.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca SelengkapnyaLawan Perampok, Penjaga Warung di Musi Banyuasin Ditembak pada Bagian Mata
Baca Selengkapnya