Sempat langka, LPG 3 kg dipastikan aman untuk Jateng dan DIY
Merdeka.com - Kelangkaan gas LPG ukuran untuk 3 kg yang terjadi beberapa hari terakhir di Solo, Boyolali dan sekitarnya dipastikan tak akan terjadi. PT Pertamina menjamin bisa mencukupi kebutuhan masyarakat tak hanya untuk Solo Raya namun juga wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kita pastikan untuk wilayah Jateng & DIY aman. Tidak akan ada kelangkaan," ujar Officer Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Bagian Tengah, Muslim Dharmawan, disela operasi pasar LPG 3 kg di Balai Desa Salakan, Teras, Boyolali, Rabu (16/8).
Muslim membantah jika ada pengurangan pasokan ke distributor sehingga menyebabkan terjadinya kelangkaan di sejumlah tempat. Konsumsi masyarakat yang meningkat, kata dia, menjadi penyebab utama kelangkaan.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Dimana Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Bagaimana Pertamina menjamin ketersediaan LPG 3 kg selama Lebaran? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari.
-
Kenapa Pertamina menebar paket sembako? Kegiatan ini digelar untuk memberikan kebermanfaatan dan berkah di Bulan Suci Ramadan bagi masyarakar sekitar dalam semangat energi kebersamaan.
Apalagi sekarang ini LPG melon tak hanya digunakan sebagai sarana memasak, namun juga digunakan untuk menghidupkan traktor dan lainnya. UMKM yang tumbuh subur juga tak sedikit yang menggunakan LPG 3 kg.
"Saya mengimbau, LPG subsidi ini kan hanya untuk warga kurang mampu untuk keperluan memasak. Jangan digunakan untuk yang lainnya, kasihan rakyat," jelasnya.
Untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut, pihaknya hari ini menggelar operasi pasar di Solo dan Boyolali. Sebanyak 15.120 tabung disiapkan untuk operasi pasar di Sambi, Banyudono, Kismoyo, Sawit, Sranten, Donohudan, Kiringan, Mliwis Cepogo, Guwokajen, Ngemplak, Ngesrep, Semawung, Sukorame dan Simo.
"Untuk wilayah Boyolali kami melakukan penambahan Fakultatif LPG sebanyak 38.400 tabung. Ini untuk periode penyaluran pada 12–18 Agustus 2017 di mana penyaluran normal adalah 769.480 tabung perbulan," jelas Muslim.
Pertamina sebelumnya telah melakukan operasi pasar di wilayah Solo pada tanggal 12 Agustus 2017 dengan menyiapkan 6.160 tabung dan tersalurkan 3.933 tabung. Selain itu, Pertamina telah menambahkan fakultatif sebanyak 28.680 tabung di wilayah Wonogiri yang disalurkan pada tanggal 12 – 17 Agustus 2017. Di mana alokasi normal wilayah Wonogiri adalah 558.440 tabung perbulan, sehingga Pertamina pada bulan ini telah menambahkan 587.120 tabung untuk wilayah Wonogiri.
"Pertamina selalu siap untuk men-supply kebutuhan LPG untuk masyarakat. Perlu diinformasikan bahwa kebijakan penerapan distribusi LPG 3 kg berbeda dengan non-PSO di mana Pertamina mengikuti Peraturan Menteri ESDM No.26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG. Telah diatur pada pasal 18–20 tentang pendistribusian LPG dan pengguna LPG tertentu dalam hal ini adalah LPG 3 kg. Di mana Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai dengan pangkalan LPG 3kg," terangnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stok LPG 3 Kg kini sudah aman dan masyarakat diminta tak langsung membeli secara banyak.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, jumlah alokasi untuk LPG bahkan mengalami kenaikan untuk tahun ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaYLKI menawarkan dua solusi yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengatasi subsidi LPG 3 Kg tidak tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaGas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
Baca Selengkapnya"Orang kaya, harusnya malu membeli gas melon, apalagi sudah tertulis pada tabung bahwa produk tersebut memang hanya diperuntukkan bagi orang miskin."
Baca SelengkapnyaEdy menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan kemungkinan peningkatan konsumsi gas elpiji 3 kilogram saat Iduladha dan Tahun Baru Islam.
Baca SelengkapnyaSidak ini dilakukan untuk memastikan suplai LPG 3 di Pangkalan, hingga menyerap aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertamina klaim saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca SelengkapnyaJumlah pengguna LPG 3 kg sebagai barang public service obligation (PSO) naik hingga 5 persen.
Baca SelengkapnyaKelangkaan elpiji (LPG) ukuran 3 kilogram atas gas melon yang terjadi di sejumlah wilayah Bali, menjadi perhatian serius para pimpinan daerah di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaPertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca Selengkapnya