Sempat menolak, kini pemerintah malah cari bantuan padamkan hutan
Merdeka.com - Kebakaran lahan dan hutan di sejumlah provinsi di tanah air tak juga padam. Bukannya malah membaik, kondisi sejumlah kota di Sumatera, Riau dan Kalimantan kini justru makin memburuk diselimuti kabut asap.
Saking gawatnya, pemerintah kini bahkan tengah bersiap melakukan langkah evakuasi kepada para korban terdampak asap. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan, Sabtu (24/10), tim evakuasi bakal mengevaluasi tempat pengungsian bagi warga yang wilayahnya terdampak asap.
"Bahas persiapan evakuasi. Besok tim akan turun ke lapangan untuk mengevaluasi shelter-shelter (pengungsian) untuk tempat menampung para pengungsi," kata Puan, di Kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10).
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
Untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan, pemerintah kini melakukan berbagai upaya. Salah satu langkah yang ditempuh adalah meminta bantuan negara lain yakni Prancis dan Kanada.
"Kita akan mencoba mencari bantuan dari Kanada dan juga Prancis," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, di Hotel Mercure Padang, Jumat (23/10).
Dia memaparkan alasan pemerintah meminta bantuan kepada Kanada dan Prancis. Kedua negara itu dinilai bisa memadamkan api di lahan gambut.
"Masalah yang kita hadapi sekarang adalah lahan gambut. Apinya di bawah dan agak susah dipadamkan begitu saja. Kanada dan Prancis memiliki ahli khusus untuk bisa menangani kebakaran di wilayah itu, dan mereka bisa memadamkan api di lahan gambut dengan cepat, baik dari udara maupun dari bawah," kata pria yang biasa disapa Tata ini.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi pada Jumat sore. Area yang terbakar semakin meluas.
Baca SelengkapnyaPersonel TNI siap untuk membantu dalam melakukan pemadaman karhutla.
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaMiris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.
Baca Selengkapnya