Sempat Ricuh, Situasi di Mimika Kondusif usai Aparat Pukul Mundur Demonstran
Merdeka.com - Aparat gabungan TNI dan Polri berhasil memukul mundur demonstrasi di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Rabu (21/8). Polisi menyebut aktivitas di Mimika saat ini sudah kembali normal.
"Sekitar 30 menit terkendali. Situasi sudah kondusif, aktivitas masyarakat sudah membaik," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal saat dihubungi merdeka.com.
Menurut Kamal, situasi sempat memanas setelah massa melempari kantor DPRD dan Hotel Mozza. Akibatnya, sejumlah mobil polisi dan penghuni hotel rusak.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Apa yang terjadi saat Pasopati 2 diserang? Baku tembak selama 1 jam itu berhasil diredam oleh pasukan Pasopati 2. Hingga menjelang pagi hari, mereka melakukan pembersihan di lokasi peperangan.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
"Sepanjang jalan kan ada perbaikan dan massa mengambil bebatuan di jalan melempari mobil di parkir di pinggir jalan. Kita lagi mengumpulkan data jumlah mobil yang rusak," ujar Kamal.
Kamal menjelaskan, demonstrasi itu semula berlangsung damai. Massa yang melakukan aksi berjalan kaki hendak menemui Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika.
"Jadi pukul 09.00 WIT itu massa berkumpul di Timika Indah, hasil komunikasi Kapolres dan Korlap yang ada di sana akan melaksanakan aksi di DPRD, mereka berjalan, mereka orasi diakhiri dengan doa," kata Kamal.
Namun setelah itu massa mendadak beringas dan melempari kantor DPRD dan sejumlah fasilitas lainnya. Menurut Kamal, situasi memanas itu hanya berlangsung 30 menit. Saat ini, kata Kamal, aktivitas warga sudah kembali normal.
"Tanpa serta merta mereka melempari kantor DPRD. Sempat diredam oleh aparat kita, rekan TNI tetapi mereka melempari lagi ke pos penjaga kantor DPRD kemudian dibubarkan oleh Kapolres mereka pada lari," tukas Kamal.
Sebelumnya diberitakan, aksi massa warga di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Rabu (21/8), yang awalnya mengusung misi damai, kini mulai melempari gedung DPRD Mimika dengan batu. Lemparan batu ke arah gedung DPRD Mimika yang terletak di Jalan Cenderawasih Kota Timika, mencuat sekitar pukul 13.00 WIT.
Aparat kepolisian terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan guna meredakan amukan massa aksi yang dilaporkan merasa kecewa karena telah lama menunggu kedatangan Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika yang tak kunjung hadir di hadapan massa aksi.
Lebih dari seribu orang warga dari berbagai wilayah di Timika, Kabupaten Mimika, sejak Rabu pagi turun ke jalan guna menyuarakan aspirasi anti-rasisme, terkait insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Malang, Provinsi Jawa Timur pada 16 Agustus lalu.
Mereka berkumpul di depan Kantor DPRD Mimika. Awalnya suasana damai terlihat, namun setelah beberapa jam menunggu kedatangan Bupati dan Ketua DPRD Mimika yang belum juga hadir, massa kemudian terprovokasi hingga melakukan tindakan anarkis.
Hingga Rabu siang ini situasi belum kondusif. Massa masih melakukan pelemparan meskipun tembakan peringatan dilakukan aparat keamanan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Spontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaSebanyak 7 kendaraan dibakar massa, enam diantaranya milik TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaPasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca Selengkapnya